Serangan Maut Tewaskan Pemred Majalah “Charlie Hebdo”

by -137 views

PARIS — Sejumlah kartunis ternama di Perancis ada di antara 12 korban tewas akibat serangan maut ke kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu (7/1/2015), di Paris.
Salah satu korban tewas adalah Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo Stephane Charbonnier yang lebih dikenal dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan panggilan Cabu, Tignous, dan Wolinski.
Stephane Charbonnier diketahui sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan akibat sejumlah publikasi majalah ini yang kerap dianggap menghina Islam. Selama ini, Stephane hidup dalam pengawalan ketat aparat keamanan.
Majalah Charlie Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir yang oleh umat Muslim dianggap sebagai bentuk pelecehan atau serangan. Majalah ini terbit sejak 1970, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika, Charlie Brown. Sejak awal majalah ini diterbitkan untuk “meledek” selebriti, politisi, bahkan agama.
Pada 2006, Charlie Hebdo menjadi target utama kelompok-kelompok Islam radikal setelah mencetak ulang 12 kartun Nabi Muhammad yang sempat diterbitkan harian Denmark, Jyllands-Posten.
Salah satu kartun menampilkan sebuah bom yang ditempatkan dalam sebuah surban memicu protes di negara-negara Muslim. Namun, redaksi majalah ini selalu berkilah bahwa apa yang mereka lakukan adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
“Sejak karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, majalah ini terus mendapatkan ancaman,” kata Richard Malka, kuasa hukum majalah Charlie Hebdo, kepada radio RTL.
“Kami hidup di bawah ancaman selama delapan tahun. Memang ada perlindungan, tetapi mereka tak berdaya melawan penyerang yang membawa Kalashnikov,” tambah Malka.
Malka melanjutkan bahwa insiden ini adalah sebuah kegilaan karena mereka menjadi sasaran kekerasan hanya karena “membuat kartun”.

“Majalah ini hanya melakukan kebebasan berekspresi dan hari ini para jurnalis serta para kartunis membayar mahal untuk kebebasan itu,” lanjut Malka.
Sebenarnya Charlie Hebdo bukan majalah yang cukup besar. Tirasnya hanya sekitar 30.000 eksemplar tiap pekan dan kini mengharapkan donasi agar majalah ini bisa tetap terbit.

Siapa Charb

Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, merupakan salah satu dari empat kartunis yang tewas dalam serangan pembunuhan dengan korban jiwa total 12 orang.

Pria berusia 47 tahun yang dipanggil Chard itu sudah beberapa kali menerima ancaman pembunuhan dan pernah mendapat perlindungan dari polisi.

Kartun rutinnya di majalah Charlie Hebdo diberi judul ‘Chard tidak suka orang’. Para kartunis di majalah beraliran politik kiri itu dikenal dengan nama panggilan dan tiga kartunis lain yang juga tewas adalah Cabu, Tignous, dan Wolinski.

Laporan-laporan mengatakan Chard sedang menggelar rapat redaksi ketika dua pria bersenjata yang mengenakan topeng menyerbu masuk dan melepas tembakan dengan senapan mesin Kalashnikov. Kedua penyerang memekik “Allahu Akbar” saat melakukan serangan.

Satir yang Beragam

Chard dengan teguh membela keputusan Charlie Hebdo memuat kartun Nabi Muhammad. “Muhammad tidak suci bagi saya,” jelasnya dalam wawancara dengan kantor berita AP pada tahun 2012, ketika kantor Charlie Hebdo terbakar karena serangan bom molotov.

“Saya hidup berdasarkan undang-undang Prancis. Saya tidak hidup berdasarkan undang-undang Al Quran,” tambahnya.

Tahun 2007 Charlie Hebdo harus membela diri di pengadilan sehubungan dengan kartun Nabi Muhammad, yang dicetak ulang di majalah itu, dan membuat marah umat Muslim dunia. Namun satir majalah yang antikemapanan itu amat beragam, termasuk membuat lelucon dari aspek-aspek Kristen dan Yudaisme.

Sejak 2012, Chard menjadi pemred Charlie Hebdo, yang pertama kali terbit tahun 1969 namun berhenti tahun 1981 sebelum terbit kembali 1992.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Charbonnier mengatakan insiden serangan bom molotov ke kantornya pada 2011 merupakan serangan atas kebebasan dari ‘ekstremis idiot’ yang tidak mewakili komunitas Islam di Prancis. (kompas.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *