Kupang, mediantt.com – Menjawabi krisis listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejumlah investor yang tergabung dalam Konsorsium Brisbane Capital Investment (BCI) memberi solusi. BCI yang berkunjung ke Kupang, Jumat (21/11) lalu, menyatakan kesiapan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLT) di NTT.
“Untuk pembangunan PLTS di NTT sudah ada lampu hijau dari Gubernur Frans Lebu Raya. Sedangkan lokasinya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kabupaten,” kata Direktur BCI, Rusydi, yang dikutip dari pres release Humas Setda Provinsi NTT, yang diterima media ini, kemarin.
Menurutnya, jika ada kabupaten yang membutuhkan 10 MW, maka akan dibangun PLTS dengan kapasitas sesuai rekomendasi dari bupati setempat. “Waktu kami menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Brisbane, pekan lalu, memang dikatakan Indonesia membutuhkan 35.000 MW pembangunan PLTS baru. Pembangunannya di seluruh Indonesia akan disesuaikan dengan lokasi,” tuturnya.
Ia mengatakan, di NTT yang sangat tepat hanya PLTS untuk mengantisipasi masuknya investasi, misalnya ada investasi pembangunan pabrik semen. Tentu membutuhkan listrik yang besar.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan survey awal menggunakan satelit dan kebetulan Gubernur Lebu Raya menyinggung lokasi PLTS di Bolok, tanahnya masih luas.
Sedangkan pembangunan air bersih (water treatment), Direktur PT Tirta Kreasi, Mulyono, memaparkan kepada Gubernur Frans Lebu Raya, terkait teknis pekerjaannya berupa penyediaan air baku, penampungan air hujan, air payu dan waduk buatan lapisan bio membran.
Jajaki Pabrik Semen Kupang III
Konsorsium Brisbane Capital Investment (BCI) juga menjajaki kerjasama terkait rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III, yang saat ini dalam tahapan perencanaan oleh pemerintah. Selain itu, konsorsium ini juga menjajaki pembangunan sarana air bersih (water treatment), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pembangunan rumah sakit berskala internasional di Kupang.
Ketua Kadin NTT, Paul Liyanto yang memfasilitasi pertemuan itu menjelaskan, investor yang tergabung dalam lembaga konsorsium BCI terdiri dari investor Malaysia dan Australia ingin berinvestasi di Indonesia termasuk NTT setelah mendengar paparan Presiden RI, Joko Widodo, pada KTT G-20 Brisbane, 13 November 2014 lalu.
“Paparan dan ajakan Presiden Joko Widodo, dihadapan para peserta G-20 terkait pembangunan PLTS 35.000 mega watt di Indonesia membuka peluang bagi para investor untuk melirik dan berinvestasi di Indonesia,” katanya.
Menurut anggota DPD RI ini, selama dua hari berada di Kupang, para investor telah meninjau sejumlah lokasi, yaitu PT Semen Kupang, lokasi PLTS di Kupang Barat (Bolok) dan Bendungan Tilong serta bertemu dengan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, membicarakan kerjasama pembangunan PLTS.
Ia mengatakan, kunjungan para investor ini untuk mengetahui berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan prosedur berinvestasi di Indonesia pada umumnya dan di NTT khususnya dalam mengahadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) November 2015.
Gubernur Frans Lebu Raya kepada para investor mengatakan, Pemprov NTT saat ini bertekad mengembangkan Pabrik Semen Kupang III. Ini lantaran Pabrik Semen Kupang yang ada sekarang, mulai beroperasi sejak tahun 1986 menggunakan teknologi tungku tegak dan tahun 1997 kegiatan operasional Pabrik Semen Kupang beraliih menggunakan teknologi tungku tidur dengan kapasitas produksi 400 ton per hari.
Selanjutnya, lanjut dia, sejak adanya Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Sarana Agra Gemilang (SAG) tahun 2009 lalu, kapasitas produksi Pabrik Semen Kupang terus meningkat.Saat ini kapasitas produksinuya 1.500 ton per hari.
Menurut Lebu Raya, pengembangan Pabrik Semen Kupang meningkat jadi Pabrik Semen Kupang III, dimaksudkan selain untuk memenuhi permintaan masyarakat NTT juga melayani permintaan negara Timor Leste, NTB dan Papua. “Kita perlu menyambut baik keinginan Presiden Joko Widodo, supaya harga semen di Papua, jangan terus melambung dan kita sedang jajaki pembangunan Pabrik Semen Kupang III dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun untuk dapat didistribusikan ke Papua, Timor Leste dan provinsi lainnya,” ujarnya.
Dia menuturkan, pemerintah provinsi sudah berkoordinasi dengan Menko Perekonomian RI dan Menteri BUMN terkait rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III. “Rencana pembangunan PT Semen Kupang III sedang dijajaki dengan beberapa investor di Surabaya, namun jika ada investor lain yang berminat kita siap menerima dengan senang hati. Silahkan saja, siapa yang cepat, dia yang laksanakan,” imbuhnya.
Pimpinan Konsorsium Malaysia, Datuk Albert, mengatakan Provinsi NTT memiliki prospek kedepan yang baik dalam pembangunan pabrik semen. “Bahan material semen di NTT banyak dan sangat bagus serta dapat menghasilkan semen berkualitas. Sedangkan untuk kapasitas produksi tergantung permintaan pasar dan modal yang digunakan untuk pembangunan pabrik semen di Kupang apabila ditanganinya akan menghabiskan modal Rp 1 triliun,” kata Datuk Albert. (st/jk)