Pebalap Diharapkan Menikmati Pesona Alam dan Wisata di Timor

by -125 views

BETUN – Tour di Timor (TdT) resmi dibuka Wakil Gubernur NTT, Drs. Benny A. Litelnoni,SH,MH,M.Si, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Malaka, di Betun, Jumat (8/12) malam. Acara gala dinner itu berlangsung meriah dengan suguhan tarian khas Malaka, Likurai.

Turut hadir pada pembukaan TdT, antara lain, Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran,MPH, Ketua DPRD Malaka, Adrianus Bria Seran, Forkopimda kabupaten Malaka, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata NTT, DR. Marius Ardu Djelamu,M.Si, dan tokoh masyarakat. Turut hadir para Fun Bikers dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk lima orang dari Republic Demokratic Timor Leste (RDTL).

Lomba sepeda Tour di Timor, digelar mulai tanggal 9 hingga 12 Desember 2017 dengan garis finish di Kota Kupang. Pelepasan peserta Touring (Fun Bikers) akan dilakukan Wakil Gubernur Benny Litelnoni, pukul 09.00 wita, besok pagi dari garis star, di Lapangan Bolan, Betun. Jarak yang ditempuh sejauh 386 kilometer (km), diikuti 50 peserta luar NTT dan 500 orang peserta lokal.

TdT kali ini dibagi ke dalam empat etape yaitu etape I, Betun – Atambua (Belu), etape II, Atambua – Kefamenanu (TTU), etape III, Kefamenanu – SoE (TTS) dan etape IV, SoE – Kupang.

Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni, saat membuka TdT 2017, mengatakan bahwa event TdT 2017 menjadi event perdana untuk Kabupaten Malaka selaku tuan rumah. Sehingga momentum besar di sektor pariwisata ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mempromosikan potensi daerah.

“Saya minta kegiatan promosi harus secara masif dilakukan, terutama di sektor pariwisata. Bagaimana orang bisa tahu kalau di Malaka terdapat banyak potensi. Informasi itu hanya bisa diketahui publik, terutama wisatawan asing lewat promosi,” pinta Wagub.

Wagub Litelnoni, menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Malaka perlu melakukan terobosan guna mengangkat potensi pariwisata yang dimiliki. Wagub mengakui kalau potensi sumberdaya alam di Kabupaten Malaka sangat menjanjikan. Karenanya, perlu dilakukan terobosan dengan melibatkan semua pelaku usaha.

Untuk Provinsi NTT, kata Wagub Litelnoni, diselenggarakannya beberapa event tahunan berskala Internasional, mulai dari Tour de Flores I dan II, parade 1001 Kuda Sandalwood (Sumba), Festival Tenun Ikat Sumba dan digelarnya Tour di Timor, dapat menarik minat wisatawan nancanegara ke NTT sesuai target 1,5 juta orang per tahun.

Menurut Wagub, TdT 2017 sebagai event sport tourism dengan menghadirkan peserta touring sepeda nasional dan Internasional tentu dapat mengangkat pariwisata di Pulau Timor ke pentas nasional maupun dunia. “Saya berharap para peserta touring dapat menikmati beragam pesona alam dan keanekaragaman obyek wisata sebagai destinasi dari setiap etape yang dilewati,” tambah Wagub.

Sementara itu, Bupati Malaka, Stef Bria Seran, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur NTT dan Kadis Pariwisata NTT bersama jajarannya yang telah menetapkan Kabupaten Malaka sebagai lokasi garis start kegiatan TdT 2017. Menurut Bupati, penentuan lokasi ini tentunya bukan sebuah keputusan yang serampangan, pasti telah dibahas secara mendalam berdasarkan kajian-kajiannya. Hal ini menjadi bukti dorongan bagi pemerintah Kabupaten Malaka untuk bisa maju sejajar dengan kabupaten lainnya.

Melalui penyelenggaraan TdT 2017, kata Bupati Stef Bria Seran, selain bertujuan untuk memotivasi Pemerintah Kabupaten Malaka bersama rakyat untuk gencar dalam kegiatan pembangunan, juga dapat menciptakan dampak-dampak ikutan, bukan saja pada sektor pariwisata tapi juga para sektor pembangunan lainnya.

“Kami, Pemerintah Kabupaten Malaka bersedia menjadi tuan rumah kegiatan apa saja. Event TdT 2017 ini, menjadi kegiatan berskala nasional perdana di Malaka” tuturnya.

Kadis Pariwisata NTT, Marius Ardu Djelamu, mengatakan Pulau Timor memiliki keindahan dan keanekaragaman budaya. Melalui TdT ini dapat menjadi event bergengsi di Pulau Timor seperti di Flores dengan Tour de Floresnya. Lanjut Marius Djelamu, touring Fun Bikers melalui TdT ini dalam rangka menciptakan branding pariwisata di NTT umumnya dan di Pulau Timor khususnya. (*/jdz)