Partai Golkar di NTT Solid Hadapi Pilkada Serentak

by -133 views

Kupang, mediantt.com — Konflik politik internal di tingkatDPP Partai Golkar ternyata tidak berimbas serius ke daerah. Di NTT, seluruh dewan pimpinan daerah (DPD) kabupaten/kota dipastikan solid dan kompak, terutama 9 DPD yang sedang bersiap menghadapi Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 ini.

“Meski konflik itu terjadi di tingkat pusat, di NTT tidak ada masalah. Di  NTT saya berusaha agar tidak terjadi kubu-kubuan yang saling bertentangan. Saya sampaikan ke semua ketau DPD II, jika Agung Laksono mau menunjuk mereka menjadi Plt Ketua DPD II, saya ijinkan. Dengan maksud agar mereka menjadi orang-orangnya Agung Laksono tetapi juga mereka adalah orang-orangnya Aburizal Bakrie,” kata Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah kepada wartawan di Kantor Sekretariat DPD RI Perwakilan NTT, di Kupang, Selasa (9/6/2015).

Menurut mantan bupati Kupang dua periode ini, pertentangan antara dua kubu di DPP Golkar sedang berproses meski ada islah tetapi juga sedang dalam proses hukum di pengadilan. “Jika berujung pada Pengadilan dan Pengesahan oleh Kemenkumham kenapa juga kita mau berkelahi di bawah. Kita berharap agar proses hukum itu segera diselesaikan dan ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga tidak perlu kita berkelahi di tingkat bawah, dan di NTT paling aman,” tegas Medah.

Mantan Ketua DPRD NTT ini juga menambahkan, ia mengijinkan para ketua DPD II Partai Golkar kabupaten/kota se-NTT untuk menjadi Plt Ketua di kubu Agung Laksono agar dalam proses Pilkada di sembilan kabupaten serta proses politik lainnya, hanya ditangani oleh satu kelompok saja di daerah. “Orang yang sama akan memproses sesuai dengan petunjuk dari Aburizal Bakrie dan juga berproses seperti yang dianjurkan oleh Agung Laksono. Dan karena ditangani oleh satu orang atau satu kelompok saja, maka tidak akan ada pertentangan di daerah dan dengan aman diproses di KPU kabupaten,” ujarnya.

Medah yang kini menjadi Senator asal NTT ini mengatakan, jika hasil islah antara dua kubu itu menyepakati untuk membentuk satu tim bersama untuk menangani Pilkada di daerah, Medah menganjurkan mekanisme itu yang diterapkan di daerah, maka tidak akan ada persoalan karena yang melakukan proses di dua kubu itu adalah orang yang sama. “Ini saya lakukan demi menjaga keutuhan Partai Golkar di NTT. Kita selesaikan dulu di internal Golkar baru didaftarkan ke KPU,” katanya.

Ia menambahkan, hingga kini sudah ada tiga kabupaten yang sudah berproses yaitu Belu, Manggarai Barat dan Timor Tengah Utara (TTU). “Sisa enam kabupaten lainnya sedang dalam proses dan kita terapkan hal yang sama. Sikap saya ini pasti tidak akan merugikan Golkar karena jika ada pertentangan maka yang rugi adalah Partai Golkar, dan saya tidak ingin ada perpecahan di daerah. Siapapun yang ditetapkan menjadi calon dari Golkar, kedua kubu akan bekerja maksimal untuk menang,” katanya. (laurens leba tukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *