KM Wihan Sejahtera Tenggelam, Ada Empat Manives Berbeda

by -124 views

SURABAYA — Dalam kasus tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, ada perbedaan manifes tentang jumlah penumpang. Semua manifes tercatat tidak sama. Berikut sejumlah manifes yang tercatat dan tidak sama dalam hal jumlah.
Manifes pertama dikeluarkan oleh Trimitra Samudra (TS), perusahaan pelayaran pemilik KM Wihan Sejahtera. Manifes itu tak disampaikan secara langsung oleh pihak TS, namun disampaikan oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Rudiana yang mengatakan ada 153 penumpang yang diangkut oleh KM Wihan Sejahtera.
Namun manifes tersebut berbeda berdasarkan Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar tertanggal 16 November 2015. Dalam manifes itu tertulis jika jumlah penumpang yang diangkut dari Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak) berjumlah 27 penumpang. Selain itu KM Wihan juga mengangkut 62 kendaraan dengan rincian 2 motor, 10 kendaraan kecil (kendaraan pribadi), 7 truk sedang, 43 truk besar.
27 penumpang tersebut belum termasuk sopir dan kenek dari kendaraan-kendaraan tersebut. Truk sendiri diasumsikan membawa dua orang sementara mobil pribadi diasumsikan membawa satu orang. Jika dijumlahkan, maka seluruh orang yang ada di KM Wihan Sejahtera berdasarkan manifes Surat Persetujuan Berlayar adalah 139 orang atau penumpang.
Jumlah berbeda dikeluarkan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. AKBP Arnapi mengatakan jika manifes KM Wihan Sejahtera adalah 179 penumpang. Jumlah itu berdasrkan dari pengumpulan data baik dari penumpang yang ada di Gapura Surya Nusantara dan Rumah Sakit PHC Perak.
Jumlah yang berbeda juga dikeluarkan oleh pihak Polair Polda Jatim yang menyatakan bahwa manifes KM Wihan Sejahtera adalah 212 penumpang. Jumlah itu terdata dengan rincian sebagai berikut sopir serta kenek adalah 74 orang, penumpang 75 orang, korban yang dirawat di RS PHC 22 orang, dan ABK serta petugas cleaning service 41 orang.
Mengenai perbedaan jumah manifes ini, Syahbandar Utama Tanjung Perak Rudiana dengan tegas akan melakukan penyelidikan. Kepada wartawan tadi siang, Rudiana sendiri beracuan pada manifes yang dikeluarkan oleh TS dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Manifestnya ada 153 penumpang, tetapi riilnya adalah 173 penumpang (bertambah menjadi 179). Memang berbeda, ada selisihnya. Akan kami selidiki” kata Rudiana.
Seperti diwartakan, Senin (16/11/2015) siang, KM WihanSejahtera tenggelam di perairan Surabaya. Dilaporkan, waktu mulai kapal miring hingga tenggelam berlangsung cukup lama. Sehingga para korban segera mengambil posisi dan menyelematkan diri.
Di samping itu, lokasi tenggelamnya kapal juga dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Teluk Lamong sehingga perahu dan kapal penolong segera datang untuk melakukan penyelamatan.
Total sebanyak 179 penumpang KM Wihan Sejahtera telah dievakuasi. Sebelum mencapai angka tersebut, jumlah korban yang terdata terus mengalami fluktuasi.
“Memang terus bertambah karena laporan terus masuk. Ini jumlah yang terdata baik di Gapura Surya maupun di RS PHC,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi kepada wartawan di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Senin (16/11/2015).
Jumlah penumpang sempat terpaku cukup lama pada 152 penumpang pada siang hari. Namun jumlah itu terus meningkat. Saat Syahbandar Utama Tanjung Perak Rudiana melakukan wawancara, dia menyebut jumlah riil yang terdata adalah 172 penumpang.
Namun jumlah itu bertambah menjadi tiga lagi menjadi 175 penumpang. Dan pada akhirnya ada tambahan empat penumpang lagi yang membuat jumlah penumpang menjadi 179. “Jumlah terakhir yang saya terima adalah 179 penumpang,” tandas Arnapi.
Sementara itu, evakuasi terhadap penumpang KM Wihan sudah diakhiri. Setelah itu tidak ada lagi pencarian penumpang.

Dipulangkan

Ada 179 penumpang KM Wihan yang dievakuasi. Difasilitasi oleh polisi, mereka kemudian dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama kelompok yang dipulangkan ke Ende, dan yang kedua adalah kelompok yang balik ke rumah masing-masing di Jawa Timur.
“Yang kelompok pertama adalah yang ingin pulang karena memang tidak punya kenalan maupun sanak saudara di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi kepada wartawan, Senin (16/11/2015).
Untuk kelompok pertama ini, kata Arnapi, akan dipulangkan menggunakan kapal tercepat yang jadwalnya menuju ke Ende. Sementara menunggu kapal yang jadwalnya belum jelas tersebut, kelompok pertama ini diinapkan dulu di Hotel Niaga di Jalan Veteran. “Kelompok pertama ini ada 25 orang plus satu bayi,” kata Arnapi.
Yang kelompok kedua, lanjut Arnapi, adalah kelompok yang masih punya kenalan, sanak saudara, dan bekerja di Surabaya dan sekitarnya. Mereka akan diberi uang saku Rp 50-200 ribu per orang, tergantung tujuan, untuk kembali ke rumah mereka atau kenalan atau perusahaan tempat mereka bekerja masing-masing.
Awalnya pembagian kelompok itu berjalan lancar, kelompok pertama langsung naik bus dan menuju ke Hotel Niaga. Setelah itu kelompok kedua mendapat pembagian uang saku. Dari sini masalah mulai muncul.
Para sopir dan kenek ternyata tidak terima jika hanya diberi uang saku sebesar Rp 50-100 ribu. Mereka berteriak-teriak. “Harta benda kami sudah hilang, tinggal baju yang kami punya. Masa kami cuma diberi uang Rp 50 ribu dan tidak ada kepastian selanjutnya,” protes Emanuel, salah satu sopir.
Emanuel pun berteriak-teriak meminta agar para rekan kerjanya tidak menerima uang pemberian Trimitra Samudra selaku perusahaan pelayaran pemilik KM Wihan Sejahtera. Polisi pun menengahi dan meminta agar persoalan diselesaikan melalui pembicaraan. “Ternyata ada salah paham. Para sopir dan kenek ini awalnya mengira pembagian ini untuk satu hari, dan selanjutnya mereka akan diberi uang lagi,” kata Arnapi.
Setelah diterangkan, kata Arnapi, kebanyakan sopir yang protes tadi akhirnya lebih memilih pulang ke kampung halamannya di Ende. Dengan begitu, ada tambahan 69 penumpang lagi yang masuk ke kelompok pertama. Jumlah kelompok yang pulang ke Ende menjadi 94 penumpang plus bayi.
“Yang 69 penumpang tambahan ini kami inapkan sebagian di Hotel Niaga dan sebagian di sebuah hotel di Jalan Waspada,” tandas Arnapi. (detik.com/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *