Waingapu, mediantt.com – Sebagai daerah penghasil ternak Sapi di Provinsi NTT, yang juga berandil besar memberikan sumbangan berarti bagi kebutuhan daging nasional, Kabupaten Sumba Timur, yang mendesak dilakukan adalah menjaga populasinya. Caranya, dengan menghentikan pemotongan dan pengiriman sapi betina yang masih produktif.
“Kabupaten Sumba Timur adalah daerah penghasil ternak sapi di NTT yang memberikan sumbangan berarti bagi kebutuhan daging nasional. Untk itu, hal paling penting untuk menjaga populasinya adalah bagaimana menghentikan pemotongan dan pengiriman sapi betina yang masih produktif,” kata Pemerhati Ternak di Sumba, Umbu Mandjapati, kepada mediantt.com di Waingau, Kamis (14/1/2016).
Ia menjelaskan, sektor peternakan di NTT memiliki peranan penting bagi daerah dan nasional karena sudah cukup lama menjadi sumber ternak bibit dan ternak potong, khususnya sapi dan kerbau yang kemudian dikirim ke Pulau Jawa .
“Karena itu, tanggung jawab pemerintah baik di pusat maupun di daerah serta masyarakat dan pengusaha swasta adalah menangani peternakan agar terjaga populasinya,” harap dia.
Kepala Badan Bimas dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Ir. Yosis Djawa Gigy, ketika dikonfirmasi mengatakan, pemerintah telah memiliki program untuk mewujudkan tekad Pemerintah Provinsi NTT antara lain pertumbuhan alami ternak sapi, menaikkan angka peranakan ternak sapi untuk mempercepat peningkatan populasi.
Sementara itu, lanjut dia, ekspor ternak bibit yang dilakukan tanpa dikendalikan secara baik dan diikuti dengan pemotongan terhadap ternak betina produktif secara tidak terkontrol, ditambah sejumlah penyakit menular mematikan, mak aini yang menyebabkan penurunan populasi ternak sapi di wilayah NTT semakin besar. (budin)
Foto : Ternak Sapi di Pulau Sumba Timur.
