Gubernur NTT Teken MoU Kemitraan Indonesia-Australia untuk Sumba

by -225 views

Kupang, mediantt.com – Pemerintah Provinsi NTT menandatangani kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk implementasi program Inovasi di Sumba. Program ini merupakan bentuk kemitraan di bidang penddikan yang berfokus pada mutu hasil pembelajaran literasi dan numerasi siswa di jenjang pendidikan dasar. Implemenasi program Inovasi ini dilakukan di empat kabupaten yakni Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur.

Peluncuran Program Inovasi yang ditandai dengan penandantanganan MoU ini dilaksanakan di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Kamis (2/11). Pemprov NTT diwakili Gubernur Frans Lebu Raya, dengan Kementerian Pendidikan yang diwakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Ir Totok Suprayitmo, disaksikan Konselor Bidang Pembangunan Manusia Departemen LN dan Michele Lowe, Perdagangan Australia, Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Gubernur Lebu Raya menyatakan mendukung program ini yang memberi perhatian khusus kepada mutu pembelajaran literasi dan numerasi kepada siswa-siswi di NTT, terutama di kawasan Sumba. Namun, Lebu Raya mmeminta agar supaya program ini bisa berjalan dengan baik, perlu memperhatikan secara serius gizi anak.

“Anak-anak kita harus lebih baik dan canggih dari generasi kita sekarang. Kita dukung program ini dan berharap bisa berjalan dengan baik. Tapi saya minta perhatikan juga gizi anak, sebab apapun ide dan gagasan yang diterapkan untuk meningkatkan kapasitas dan kecakapan anak, harus kembali kepada gizi anak. Kita butuh pendidikan karakter tapi gizi harus diberi perhatian serius,” tegas Lebu Raya, dan menambahkan, alokasi dana untuk pendidikan juga harus diberikan perhatian yang serius.

Menurut dia, empat kabupaten di Pulau Sumba telah memulai langkah pertama di NTT dengan program inovasi imi. Karena itu, program ini harus dilakasanakan dengan baik sehinģga menjadi contoh bagi daerah lain di NTT.

“Sumba harus sukses sehingga bisa ditularkan ke daerah lain, di Pulau Tomor dan Flores serta daerah lainnya. Jangan hanya pikir tentang daerah sendiri tetapi harus berpikir yang luas. Program inovasi ini harus berjalan dengan baik dan sukses,” harap dia.

Ia juga mengatakan, inovasi dan kreasi tidak akan pernah berakhir karena itu harus diperhatikan dan diupayakan dengan baik. “Karakter harus dibangun dengan berbagai inovasi dan kreasi,” ujarnya.

Gubernur juga mengucapkan terima kasih Pemerintah Australia yang diwakili Ny Michele, yang telah memperhatikan NTT sejak dulu dengan berbagai program, termasuk program Inovasi ini. “Terima kasih kepada pemerintah Australia, Mitra-mitra pemerintah yang datang dari luar negeri harus menjalani kerja sama minimal 3 tahun. Jika hasilnya baik maka akan dilanjutkan,” tegasnya.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Ir Totok menyatakan bangga dengan kerjasama dan dukungan Pemerintah Provinsi NTT yang sangat berkomitmen untuk melakukan perubahan.

“Aplikasi nyata dari Program Inovasi ini akan tampak di depan kelas belajar. Bukan dalam bentuk mendikte namun lebih kepada menggali potensi lokal, sehingga dapat memberi arah pola pembelajaran bagi anak. Sebab,  tuntutan saat ini bukan seberapa banyak siswa belajar, tapi seberapa kompeten mereka agar mampu berperan penting dan unggul dalam pergaulan global,” kata Totok. (jdz)