Dinas Pertanian Salurkan Benih Jagung ke Petani

by -151 views

Kupang, mediantt.com — Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Yohanis Tay Runa mengatakan, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTT menyalurkan 300 ton benih jagung dan 15 ton benih padi kepada para petani untuk ditanam pada musim hujan tahun ini.

“Benih itu merupakan hasil penangkaran sendiri oleh Distanbun di lahan sekitar 200 hektare. Dari 300 ton benih jagung itu, 200 ton diantaranya sudah lolos seleksi di laboratorium, dan sedang dalam proses penyaluran. Sisanya 100 ton yang masih dalam seleksi,” katanya di Kupang, kemarin.

Ia menjelaskan, selain benih bantuan Pemerintah Provinsi NTT, juga ada benih bantuan yang pengadaannya melalui APBD kabupaten dan benih yang disiapkan sendiri oleh petani. ‘Benih bantuan dari Provinsi disalurkan ke semua kabupaten, kecuali Kota Kupang,” ujarnya.

Selain padi dan jagung, Distanbun juga menyalurkan benih untuk tanaman perkebunan seperti kelapa, kakao, dan mete kepada para petani untuk ditanam pada musim tanam tahun ini.

Menurutnya, penyaluran benih ini merupakan rangkain kegiatan persiapan memasuki musim tanam 2014/2015, selain penyiapan lahan dan sarana prasarana pertanian lainnya. Distabun NTT, lanjut dia, telah menyurati Distanbun seluruh kabupaten untuk memobilisasi sarana dan prasarana guna membantu para petani menyiapkan diri memasuki musim tanam tahun ini.

Mengenai distribusi pupuk, dia menuturkan, mekanisme distribusi pupuk sudah diatur sehingga petani membeli langsung pada kios-kios yang sudah disiapkan. Namun pembelian itu diajukan secara kelompok sehingga kios-kios mendatangkan sesuai permintaan.

Dia meminta penyaluran benih dan pupuk dilakukan dengan baik sehingga tidak ada petani yang mengeluh keterlambatan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Diupayakan baik benih maupun pupuk sudah tiba di lokasi sebelum musim tanam.

Menurutnya, musim kemarau di NTT sudah memasuki puncak yang ditandai dengan terjadinya hujan dalam beberapa hari terakhir. Namun hujan ini belum merata di semua wilayah sehingga belum ada yang mulai menanam.

Musim kemarau yang terjadi, katanya, menyebabkan beberapa sumber mata air mengalami kekeringan yang berdampak langsung terhadap aktivitas menanam para petani. Dalam kondisi seperti, para petani harus menyesuaikan pola tanam sesuai ketersedian air. (st/jk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *