Buser Polres Lembata Cokok Terduga Pembunuh Notan

by -199 views

Lewoleba, mediantt.com – Tim Reskrim Polda NTT bersama Buser Polres Lembata bergerak cepat merekasi desakan masyarakat untuk menuntaskan kasus pembunuhan Linus Notan, di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Lembata, awal September 2014 silam. Sabtu (7/2/2015) sekitar pukul 05.30 Wita, Tim Reskrim mencokok lima orang yang diduga menghabisi nyawa Notan, di Desa Jontona. Mereka adalah SL, EL, YP, FS, dan LL.

Disaksikan media ini, Sanbu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, Tim Buser Polres Lembata dengan menggunakan mobil Dalmas tiba di Mapolres Lembata membawa serta lima orang terduga pelaku. Mereka langsung di giring masuk ke ruang penyidikan.

Kapolres Lembata, AKBP Wresni Haryadi Satya kepada mediantt.com membernarkan penangkapan terhadap lima orang warga Jontona yang diduga kuat mengeksekusi Linus Notan. “Mereka ditangkap tim Reskrim Polda NTT dan Buser Polres Lembata. Mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh tim untuk menentukan bisa atau tidak dinaikan ke penyidikan,” kata Kapolres Satya.

Penangkapan ini juga dibenarkan anak kadung SL, Aloysius Bagasi Making. “Benar, ayah dan dua orang adik kandung saya serta dua orang lainnya ditangkap sekitar pukul 05.30 Wita pagi. Polisi datang dengan membawa surat penangkapan dan diserahkan ke keluraga sebelum menangkap para pelaku,” katanya.

Ia mengatakan, meski belum yakin ayah dan saudaranya terlibat menghabisi nyawa Linus Notan, namun menyerahkan seluruh proses hokum kepada penyidik Polres Lembata.

“Tadi pagi saat kami belum bangun tidur, polisi datang jemput orang tua, dua adik saya dan dua orang lainnya. Kami terima surat penangkapan. Kami kooperatif dan menyerahkan seluruhnya kepada proses hukum,” ujar Bagasi, yang ditemui di Mapolres Lembata.

Upaya kepolisian mencokok terduga pelaku pembunuhan Linus Notan itu mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat Lembata, Pieter Boliona Keraf. Ditemui di kediamannya di Kota Baru Lewoleba Tengah, mantan ketua DPRD Lembata ini mengatakan, polisi tentu tidak tidak ingin bertindak gegabah dalam menangkap dan menetapkan seseorang menjadi tersangka. “Upaya polisi dalam membongkar kasus itu, patut diapresiasi,” katanya.

Ia berharap, tindakan polisi itu dibarengi juga dengan memberikan perlindungan keamanan kepada seluruh warga Jontona, khususnya keluarga para terduga. I ajuga menghimbau warga Jontona untuk tidak terpancing emosi sesaat yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Penangkapan itu baru langkah awal dari sebuah proses hukum yang panjang. Tapi langkah polisi itu patut diapresiasi, terutama kepada tim Polda NTT yang ikut membantu proses penyelidikan hingga melakukan penangkan. Sebagai orang tua, saya juga merasa penting untuk mengingatkan pihak polisi agar langkah ini tidak berhenti disitu, tapi di barengi juga dengan memberi rasa aman kepada warga terutama keluarga para terduga. Saya juga himbau semua warga Jontona untuk menghormati proses hukum, dan jangan terpancing emosi sesaat yang bisa saja merugikan diri sendiri dan orang lain,” tegas mantan Penjabat Bupati Lembata ini, seraya mengingatkan polisi agar dalam pemeriksaan terhadap para terduga, senantiasa memperhatikan hak-hak tersangka.

Tagih Janji Kapolda

Sesepuh Lembata ini juga mempertanyakan janji Kapolda NTT kepada masyarakat Lembata untuk mengungkap kasus-kasus kematian misterius di Lembata. “Saya minta Kapolda NTT untuk segera membuktikan janjinya sebagaimana yang disampaikan langsung kepada warga Lembata dalam kunjungan di tahun 2014 lalu,” katanya.

Menurutnya, janji Kapolda untuk menerjunkan tim khusus itu tidak saja untuk membantu penyelidikan kasus kematian Linus Notan, tetapi juga terhadap kasus pembunuhan Lorens Wadu, kematian misterius Robert Notan Corebima yang ditemukan mati terapung di pelabuhan laut Lewoleba, juga kematian waga Desa Dulitukan dan penanganan terhadap beberapa kasus hukum lainnya.

“Kasus Linus Notan sudah ada langkah hukum yang jelas, tetapi bagaimana dengan kasus lainnya? Kapolda Endang Sunjaya waktu itu janji turunkan tim untuk tangani sejumlah kasus di Lembata. Jadi tidak hanya datang untuk tangani kasus Jontona. Kapolda harus buktikan janji itu, masyarakat Lembata tetap menanti jawaban pasti dari kapolda,” kata bekas politisi kawakan ini, mengingatkan. (eman bataona)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *