Buntut Kata Pribumi, Anak Buah Megawati Bakal Laporkan Anies

by -195 views

JAKARTA – Banteng Muda Indonesia (BMI), organisasi sayap PDIP bakal mempolisikan Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pidatonya di Balai Kota yang dianggap mengandung rasis. Sebab dalam pidato itu terdapat kata-kata pribumi.

“Kami dari Banteng Muda Indonesia Jakarta datang hari ini datang konsultasi dengan pihak polisi Polda Metro Jaya untuk melaporkan saudara Anies Baswedan terkait pidato yang kemarin disampaikan,” kata Wakil Ketua Bidang Hukum BMI DKI Jakarta Ronny Talapessy di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/10).

Ronny menganggap pidato perdana Anies di Balai Kota bisa menimbulkan polemik yang lebih besar sehingga menjadi kegaduhan bagi warga pribumi dan non pribumi.

Ucapan Anies, kata Ronny, tidak sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 26 Tahun 1998. Inspres itu melarang penggunaan kata pribumi dan non-pribumi dalam penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, hingga penyelenggaraan pemerintah.

“Yang kita masalahkan itu Inpres 26/98 mengenai larangan memakai kata-kata non pribumi dan pribumi dan kemudian di UU 40 tahun 2008 juga mengenai larangan menggunakan ujaran kebencian terhadap suku dan golongan tertentu,” ucap Ronny.

Pihak BMI pun membawa bukti berupa transkip dan video Anies saat berpidato di depan warga di Balai Kota, Senin (17/10) malam. Namun, laporannya tidak diterima oleh Polda Metro Jaya sehingga mengarahkan laporan itu ke Bareskrim Mabes Polri.

“Berdasarkan alat bukti yang kita bawa sudah jelas. Ini hanya masalah yurisdiksi saja karena kewenangan ini lebih tepat saran dari beliau-beliau di Polda Metro Jaya ke Mabes Polri,” jelas Ronny.

Jangan Ada Istilah Pribumi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berharap Anies Baswedan bisa mengayomi rakyat Jakarta tanpa membeda-bedakan latar belakang kelompok masyarakat.

Anies, kata Luhut, harus menjadi gubernur DKI Jakarta yang mewakili semua pihak, golongan, suku, dan semua agama yang dianut oleh warga Jakarta.

Luhut pun meminta Anies tidak mendikotomikan masyarakat menjadi dua kelompok, pribumi dan nonpribumi. “Jangan didikotomikan. Jangan ada pribumi dan non pribumi di sini. Yang milih Pak Anies juga kan macam-macam,” kata Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (17/10).

Anies dan Sandiaga resmi menjadi Gubernur Jakarta per 16 Oktober kemarin setelah keduanya dilantik di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo.

Setelah dilantik Anies kemudian melakukan serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas Harian Gubernur yang saat itu dipegang oleh Sekertaris Daerah, Saefullah.

Anies pun melakukan pidato politik pertamanya dihadapan warga Jakarta saat pesta rakyat berlangsung di halaman Balai Kota tadi malam. (jpn/cnn/jdz)