ASITA NTT Diminta Desain Paket Wisata Yang Rasional

by -160 views

Kupang, mediantt.com – Rabu (27/5) kemarin, bertempat di Tablolong Room, Hotel Swiss Bellin Kupang, Asosiasi Tours dan Travel (ASITA) NTT menggelar “Pelatihan Manajemen Perencanaan Paket Perjalanan Wisata” kepada seluruh anggotanya. Ini sebagai upaya konkrit ASITA mendukung pembangunan pariwisata NTT agar menjadi destinasi wisata dunia. Karena itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Dr Marius Jelamu, meminta ASITA NTT untuk mendesain paket perjalanan wisata yang rasional dan masuk akal.

“Pertama apresiasi terhadap apa yang dilakukan ASITA NTT sebagai stakeholder pariwisata NTT. Kita harapkan agar ASITA menyusun paket perjalanan wisata yang masuk akal dan rasional atau rational cozt, juga kompetitif. Artinya, jangan ada prinsip menyusun paket perjalanan wisata untuk kaya sehari,” tegas Marius Jelamu saat membuka Pelatihan Manajemen Paket Perjalanan Wisata yang digelar DPD ASITA NTT , bekerja sama dengan BPR TLM, Maskapai Garuda, Citilink, Sriwijaya Air dan TransNusa.

Kadis Pariwisata NTT juga menjelaskan, secara nasional, juga regional Nusa Tenggara Timur, pariwisata menjadi salah satu pilar ekonomi yang kompetitif, sehingga target wisatawan yang masuk Indonesia hingga 2019 sebanyak 275 juta orang. “Dari jumlah itu, Hongkong, Jepang dan Australia menjadi wisatawan terbanyak mengunjungi Indonesia setiap tahun. Rinciannya, Hongkong 30 juta orang per tahun, Jepang 20 juta orang per tahun, dan Australia 10 juta orang per tahun. Kita harapkan NTT bisa kebagian 5 persen dari jumlah wisatawan itu. Karena itu, harus didukung dengan promosi dan paket perjalanan wisata yang rasional,” terang mantan Karo Ekonomi Setda NTT ini.

Ia juga berharap, ke depan NTT tidak lagi menjadi pintu lanjutan pariwisata dunia setelah Bali, tapi bisa menjadi pintu masuk pariwisata dunia. “Kendala kita adalah belum adanya penerbangan langsung ke Kupang, NTT. Karena itu, kita butuh paket perjalanan wisata dalam konteks provinsi kepulauan sehingga menjadi paket tour,” kataya.

Ia memberi contoh konkrit paket wisata religi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur. “Untuk paket wisata religi Semana Santa ini kita bisa star dengan pintu masuk dari Labuan Bajo, Manggarai Barat. Kita bisa ambil paket tujuh, 14, atau 21 hari, tergantung ketersediaan obyek-obyek wisata yang ada di setiap destinasi wisata. Jadi selain tujuan utama wisata religi Semana Santu, tapi juga wisatawan juga bisa sekaligus melihat wisata profan pada obyek-obyek wisata yang sudah terjadwal baik dalam paket perjalanan wisata itu. Ini salah satu contoh, dan semua ini harus disusun secara baik dan masuk akal,” tegas mantan pelaku wisata ini, mengingatkan.

Ia juga menambahkan, pihaknya sedang menggagas Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur soal wilayah otoritatif masing-masing daerah. “Artinya, guide dari Bali misalnya, dia cukup sampai di bandara El Tari, karena guide kita harus diberdayakan. Ini yang sedang kita gagas,” katanya.

Ketua DPD Asita NTT, Abednego Frans, mengatakan, sebagai mitra kerja pariwisata NTT, ASITA dan seluruh anggotanya harus membekali diri dengan berbagai keterampilan sehingga bisa menjadi mitra kerja dinas pariwisata. “Kegiatan ini menjadi ajang bagi ASITA dan seluruh anggotanya sebagai ujung tombak untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas untuk dapat mengembangkan pariwisata NTT dengan nilai jual yang tinggi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Penyelenggara kegiatan itu, Mans Kailuli Sengaji Betekeneng, dalam laporannya mengatakan, pelatihan manajemen perencanaan paket perjalanan wisata ini didesain untuk memberi muatan nilai lebih kepada seluruh anggota ASITA NTT untuk tidak tergilas kemajuan teknologi yang makin canggih saat ini. “Kegiatan ini memberikan nilai tambah bagi anggota ASITA NTT untuk mempromosikan pariwisata NTT kepada dunia agar NTT menjadi destinasi pariwisata dunia,” katanya, dan menambahkan, pelatihan dua hari ini akan diakhiri dengan penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara DPD ASITA NTT, Garuda dan BPR TLM.

Sementara yang menjadi mentor utama dalam pelatihan perencanaan paket perjalanan wisata ini adalah Ketua DPD ASITA Jawa Barat, Budijanto Ardijansa. (jdz)

Foto : Kadis Pariwisata NTT, Marius Jelamu, berpose bersama seluruh anggota ASITA NTT usai pembukaan Pelatihan Manajemen Perencanaan Paket Perjalanan Wisata, di Hotel Swiss Belin Kupang, Rabu (27/5/2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *