Anang dan Suhardi Masuk Bursa Calon Kapolri

by -154 views

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mengulur-ulur waktu dalam mengambil keputusan soal Kapolri baru. Hingga sehari sepulang dari lawatan ke tiga negara, Jokowi belum juga memastikan pembatalan pelantikan Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri.

Selasa sore (10/2) sempat muncul harapan keputusan diambil saat Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) diundang khusus oleh presiden ke istana. Karena itu, Kompolnas sudah menyiapkan enam nama calon Kapolri baru. Nama-nama tersebut siap diserahkan kepada presiden jika memang diminta.

”Ya, sudah bawa. Tapi, ini sebenarnya kita menunggu Pak Jokowi nanya dan minta kami menyerahkan,” kata Komisioner Kompolnas M. Naseer sesaat sebelum masuk kompleks istana kepresidenan, Jakarta.

Rombongan komisioner Kompolnas saat itu dipimpin langsung ketuanya, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno. Mereka tampak menenteng amplop hijau berkop Kompolnas. Diduga, isinya biodata para calon Kapolri baru. Dengan formasi lengkap, para komisioner Kompolnas tersebut datang pukul 16.15 WIB.

Hingga pukul 18.50 para komisioner tersebut tak kunjung keluar dari pintu yang sama dengan ketika mereka masuk. Justru yang keluar menemui wartawan adalah Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. ”Setahu saya sudah selesaikok,” kata Andi. Namun, dia menyatakan tidak ikut dalam pertemuan. Dia hanya melihat para komisioner masuk ruangan. ”Tapi, terus terang saya nggak lihat ada pertemuan,” imbuhnya.

Andi lalu mengungkapkan bahwa hingga tadi malam presiden belum mengambil keputusan apa pun soal Kapolri. Dia lagi-lagi hanya mengatakan bahwa Jokowi akan mengambil keputusan dalam waktu dekat. ”Kan masih ada waktu,” ucap Andi.

Untuk mengingatkan, saat membuka Rakor Darurat Narkoba 2015 di Hotel Bidakara pada 4 Februari lalu, presiden menyatakan bakal mengambil keputusan soal Kapolri dalam pekan ini. Sejumlah pihak beranggapan, presiden bakal mengumumkan keputusan soal Kapolri kemarin. Pasalnya, selain baru pulang dari lawatan ke tiga negara ASEAN, kemarin sudah masuk satu minggu sejak presiden memberikan pernyataan. ”Kan masih ada besok (hari ini, Red), Kamis, atau Jumat,” dalih Andi.

Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan menjelaskan bahwa pertemuan dengan presiden memang ditunda karena presiden ada acara mendadak. ”Kurang tahu apa acaranya,” ujar dia.

Meski begitu, Kompolnas akhirnya ditemui Andi. Pertemuan tersebut membahas pencalonan Kapolri. Yang utama, Kompolnas meminta ada keputusan pasti soal BG. ”Akan dibatalkan pelantikannya atau tidak,” katanya.

Kalau dibatalkan, tentu Kompolnas akan mengajukan nama-nama calon Kapolri baru. Hal tersebut mengacu pada pernyataan Presiden Jokowi yang dulu menyebut akan menentukan sikap minggu ini. ”Tapi, sampai sekarang masih belum ada keputusan,” ucapnya

Calon Baru

Terkait calon Kapolri baru yang disiapkan Kompolnas, ada dua nama yang menyusul. Dari empat yang telah lebih dulu berkembang, masuk dua nama baru. Mereka adalah Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Suhardi Alius dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. ”Dua nama itu kami anggap layak masuk,” kata Sekretaris Kompolnas Syafriadi Cut Ali yang juga ditemui sebelum agenda berjumpa dengan presiden. Dia mengakui, dua nama tersebut baru masuk pada saat-saat terakhir.

Empat nama lain yang lebih dulu masuk menjadi kandidat adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Dwi Priyatno, serta Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno.

Namun, seperti halnya Naseer, Syafriadi juga menyatakan bahwa nama-nama tersebut sekadar disiapkan Kompolnas kalau presiden meminta. Sesuai ketentuan perundang-undangan, presiden memang lebih dulu meminta masukan dari Kompolnas sebelum menentukan nama calon Kapolri untuk dimintakan persetujuan ke DPR. ”Kita lihat saja nanti,” tuturnya.

Apakah penentuan enam nama tersebut juga melibatkan KPK maupun PPATK? Syafriadi menyatakan bahwa hal itu belum dilakukan. Sebab, Kompolnas juga belum tahu apakah presiden akan meminta pengajuan nama lagi atau tidak.

Dihubungi terpisah, Komisioner Kompolnas Hamidah menjelaskan bahwa dua calon Kapolri yang menyusul masuk tersebut belum dikonfirmasi dan diwawancarai. Sebab, keduanya sekarang berada di luar lingkup Polri. ”Butuh waktu menyesuaikan agenda keduanya. Tapi, dalam waktu dekat (keduanya) tentu akan ditemui Kompolnas,” ujarnya.

Bagaimana kans keduanya untuk menjadi Kapolri? Hamidah menjelaskan, semua bergantung keputusan presiden. Namun, dua calon yang disusulkan itu memiliki rekam jejak yang baik. ”Kami tidak bisa me-ranking ya. Semua punya peluang yang sama,” terangnya.

Hamidah menegaskan bahwa semuanya saat ini masih belum final karena masih menunggu keputusan soal BG. ”Kami berharap ada keputusan pasti dari presiden. Sehingga kepastian kepemimpinan Polri segera jelas,” tuturnya.

Anang Iskandar ketika dikonfirmasi, ponselnya tidak aktif. Pesan singkat juga tidak berbalas. Hal serupa terjadi saat mencoba menghubungi Suhardi Alius. (jpnn/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *