Ahok Minta Maaf Karena Jakarta Masih Banjir

by -140 views

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau ahok sampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di Jakarta. Permohonan maaf itu ia sampaikan terkait banjir yang masih menghantui Jakarta sejak, Senin (9/2) kemarin.

“Makanya, pertama kita harus minta maaf kepada masyarakat bahwa fakta DKI itu belum bisa menyelesaikan banjir yang aliran kiri (barat) dan aliran kanan (timur),” ujar pria yang kerap disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Selasa (10/2).

Meski begitu, Ahok mengklaim bahwa banjir yang terjadi di Jakarta saat ini lebih cepat surut dibanding banjir-banjir sebelumnya.

“Banyak daerah banjir yang sekarang cuma sebentar surut,” tutur Ahok.

Sementara, mengenai permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa Pemprov DKI Jakarta harus segera mengatasi permasalahan banjir, pria berusia 48 tahun ini mengaku tengah berupaya untuk mengatasinya. Salah satunya yakni dengan menyerukan penggunaan pompa di sungai bila ada perusahaan yang ingin membangun. Tujuannya agar ketika hujan turun, air tersebut bisa mengalir ke sungai bukan ke rumah warga.

“Kita juga sudah mulai menyadari sesuai pesan Pak JK, Jakarta kan terjadi penurunan permukaan tanah, jadi kalau mau buka tanah harus pakai pompa di ujung sungai terdekat,” tandas pria kelahiran Belitung Timur ini.

Ketemu Jokowi

Selasa (10/2), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertemu Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan, kompleks Istana Negara.

Dalam pertemuan itu, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku melaporkan perusahaan PLN yang mematikan listrik sehingga menghambat pemompaan waduk.

“Saya sudah sampaikan pada Pak Presiden minta bantu supaya untuk pompa-pompa sepanjang Jakarta Utara, waduk-waduk utara itu tidak boleh ada pemutusan listrik,” tegas Ahok.

Ahok menyatakan banjir di Jakarta Utara diakibatkan listrik untuk pompa di waduk Pluit turut dipadamkan PLN. Padahal, kata dia, pompa waduk itu sangat penting untuk mencegah banjir. Ahok meminta Presiden menegur PLN atas hal tersebut.

“Cuma gara-gara Waduk Pluit aja. Kalau biarkan 4-5 jam enggak dipompa, waduknya kan penuh, kalau dipompa keburu enggak? Enggak keburu! Turunnya cuma beberapa senti (centimeter),” tandas Ahok.

Penyebab Banjir Jakarta

Berbagai spekulasi penyebab banjir mencuat, termasuk ketidakmampuan pemerintah provinsi mengantisipasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengungkap, banjir di ibukota disebabkan akumulasi curah hujan yang tinggi selama 7 hingga 9 Februari kemarin.

Hingga Selasa (10/2) pagi ini, banjir masih merendam DKI Jakarta. Di beberapa titik, genangan air masih membuat dinamika masyarakat menjadi lumpuh.

“Integrasi antara informasi spasial daerah genangan, DEM SRTM 30 m dan data Qmorph tanggal 7-9 Februari 2015, menunjukkan bahwa daerah berpotensi banjir di Pulau Jawa terdeteksi di sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi,” tulis BNPB dalam deskripsi Peta Lokasi Potensi Banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya, yang dilansir, Senin (9/2).

Data Qmorph, lanjut keterangan itu, menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan di atas wilayah DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang Karawang, Subang dan Indramayu lebih dari 120 mm.

“Kondisi ini yang diindikasikan sebagai penyebab banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.” (jpnn/jk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *