23 Sineas Muda Lembata Ikut Program Produksi Film

by -138 views

Lewoleba, mediantt.com – Kabupaten Lembata menjadi salah satu dari 500 kota se-Indonesia yang juga dipercayakan menggelar Program Produksi Film dan Pengembangan Komunitas Produksi Film My First Movie. Senin (9/2/2015), workshop kegiatan ini dihelat di Aula Lewoleba Hotel, dengan melibatkan 23 sineas muda Lembata.

Koordinator My First Movie Lembata Hendro Amuntoda mengatakan, dengan hadirnya komunitas produksi film di Lembata, diharapkan mampu mendorong daya kreatifitas orang muda Lembata.

Ia optimis, dengan dukungan peralatan juga ilmu yang didapat 23 sineas dalam pelatihan pembuatan film yang berlangsung dari 9-22 Februari 2015 nanti, mampu menghasilkan 2 film dalam tiga bulan.

“Seharusnya peserta 20 orang, tetapi sekarang yang hadir ada 23 orang, dengan dukungan alat dan ilmu yang dibagikan selama pelatihan ini, saya percaya bahwa komunitas ini bisa menghasilkan 2 film dalam waktu tiga bulan,” ujar Hendro.

Kepala BNI 46 Lewoleba, Dominggus M.R. Benggu, dalam acara itu mengatakan, workshop produksi film yang di kemas dalam topik My First Movie ini merupakan kepedulian dan tanggungjawab social bagi masyarakat dalam hal memberikan informasi terkait kehidupan nyata masyarakat melalui sebuah karya film.

“BNI sebagai sponsor kegiatan ini bagi 500 kota se-Indonesia dan Lembata menjadi kabupaten ke-18 yang terpilih sebagai salah satu kabupaten penyelenggara workshop produksi film dan pengembangan komunitas film,” katanya.

Kegiatan ini pun mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Lembata. Bupati Lembata, Eliaser Yantjie Sunur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Longginus Lega, mengatakan, perkembangan media massa di era ini sudah masuk pada semua sendi kehidupan masyarakat dan tidak dipungkiri bila media massa ikut berperan dalam pembentukan karakter anak bangsa. Sementara film merupakan karya seni yang membeberkan realita kehidupan sebuah komunitas masyarakat serta mengusung visi perubahan.

“Pemerintah memberi dukungan penuh kepada komunitas ini, karena karya seni film mampu memberi gambaran realita kehidupan masyarakat dan mengusung perubahan. Tidak kita pungkiri kalau film mampu mempengaruhi pandangan generasi muda terhadap budaya sebuah daerah,” kata Longginus.

Kegiatan pelatihan ini juga didukung oleh narasumber-narasumber berpengalaman dalam dunia industri perfilmman Indonesia. (eman bataona)

Keterangan foto : Seorang pemateri sedang memperagakan cara pembuatan film, dalam acara Workshop Produksi Film dan Pengembangan Komunitas Produksi Film My First Movie Kabupaten Lembata di Aula Lembata Indah Hotel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *