Konferensi Studi Nasional, PMKRI Soroti Persoalan HAM dan Ekologi

by -155 views

KUPANG – Perhimpunan mhasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Aquinas menggelar Koferensi Studi Nasional (KSN) di Kota Kupang dari tanggal 17-21 September 2019.

Agenda studi Nasional PMKRI se-Indonesia tersebut diawali dengan Seminar Nasional yang dihadiri oleh ribuan peserta dari mahasiswa, organisasi kepemudaan, tokoh lintas agama, dan para pelajar di Aula Milenium Ballroom.

Seminar bertajuk “Pembangunan Berkelanjutan dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 20145” dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi, sekaligus membuka acara KSN. Rabu (18/9).

Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago dalam sambutannya menegaskan, acara tersebut digelar sebagai respon PMKRI terhadap situasi nasional.

Sebagai organisasi pergerakan, jelas Juventus, ia menyadari bahwa PMKRI perlu melakukan refleksi kritis untuk memberikan sumbangan gagasan demi kemajuan nusa dan bangsa.

“PMKRI dalam agenda nasional menyoroti tiga persoalan yang menjadi konsen pergerakan dan refleksi kritis yakni persoalan HAM, ekologi, dan persatuan Indonesia,” tegas Juventus.

Dari ketiga isu penting yang menjadi fokus pergerakan dan perjuangan PMKRI, lanjut dia, maka KSN kali ini fokus pada dua isu dan persoalan utama yang harus dipecahkan bersama yakni  Ekologi dan HAM.

“Kita lihat berbagai problem bangsa yang terjadi hari ini seperti, kebakaran hutan yang dari tahun ke tahun semakin tidak terkontrol, kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum diselesaikan secara serius, maka kami perlu mempertegasnya agar kita tidak menjadi bangsa pelupa,” katanya.

Sementara, Josef Nae Soi selaku Wakil Gubernur NTT, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PMKRI yang telah mengambil Kota Kupang sebagai konsensus studi nasional PMKRI kali ini.

“Mewakili Pemerintah Provinsi NTT kami ucapkan selamat datang bagi seluruh delegasi PMKRI. Selamat datang di Kota Kupang, Kota Kasih dan Nusa Tinggi Toleransi,” kata Nae Soi yang juga alumni PMKRI tersebut.

Kata dia, pemerintah dan masyarakat Kota Kupang menyadari bahwa tema yang diangkat oleh PMKRI Pada KSN kali ini sangat tepat dengan situasi bangsa dan Negara.

Dit engah situasi bangsa saat ini, PMKRI melakukan terobosan dan refleksi kritis dengan berbagai kajian dari segala bidang keilmuan.

“Sebagai mahasiswa, ini (KSN) adalah hal baik, karena kita perlu memberikan respon gagasan untuk memajukan nusa dan bangsa,” tegas Nae Soi.

Di NTT, sebut dia, pemerintah sedang berupaya menekan angka kasus pelanggaran HAM dan persoalan lainnya yang juga sejalan dengan apa yang menjadi konsen pergerakan PMKRI.

“Pemerintah Provinsi NTT juga butuh pemikiran dan gagasan para pemuda untuk berkolaborasi tentunya untuk tujuan baik demi yang kita impikan yaki bonum commune,” katanya. (jdz)