Jurnalis Online Indonesia Sesalkan Pelecehan atas Wartawan di NTB

by -144 views

MATARAM – Kekerasan verbal terhadap pekerja pers kembali terjadi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wartawan KicknewsToday, Awi Sudirman, mendapat pelecehan dari Ketua Agen PDPGR Ahmad Nawawi di Kecamatan Maluk. Karena itu, Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyayangkan sikap arogan dari oknum yang memiliki kewenangan di masyarakat terhadap insan pers.

“Profesi Wartawan tak boleh dilecehkan karena pada faktanya insan Pers lah yang paling memahami arah perjalanan suatu daerah, bukan karena mereka hebat tapi karena tuntutan pekerjaan yang harus mencari, mengolah dan mengumpulkan informasi yang baik dan benar setiap hari untuk disuguhkan kepada publik,” tegas Ketua DPW JOIN NTB, Indra Irawan LM,S.Kom.

Indra mengingatkan pihak yang ingin memanfaatkan Pers sebaiknya membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan demi memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Indra tidak bisa menampik jika ada oknum wartawan nakal yang dituding menerima amplop untuk kemudian mengaburkan informasi, namun menurutnya khusus di KSB relatif terkontrol.

Di satu sisi Indra juga menegaskan, tak bisa dipungkiri jika wartawan menerima semacam kerjasama dari sumber berita, namun menurutnya perlu diingat dalam industri Pers juga ada ruang khusus untuk menjalin kerjasama dengan pihak terkait yang menjadi sumber berita tersebut, seperti kerjasama sosialisasi dan iklan dan itu dimungkinkan dan diatur secara profesional.

“Di KSB wartawan jumlahnya bisa dihitung tidak sampai 30 orang kok, kalau di daerah-daerah lain ada yang sampai ratusan orang, jadi janganlah langsung menjustifikasi rekan pers dengan hal-hal negatif, KSB ini kecil perilaku negatif yang kita lakukan baik oleh insan Pers ataupun yang lainnya pasti akan terungkap, karena itu pentingnya Tabayyun dikedepankan,” katanya mengingatkan.

Indra juga menegaskan, saat ini pertumbuhan jumlah media cukup signifikan di Indonesia terutama media online, namun di KSB khusus profesi wartawan masih kurang diminati, dimana pertumbuhan jumlahnya tidak terlalu banyak.

“Kami di JOIN kedepan akan terus berusaha bersama sama menjaga citra pekerja Pers dengan mengedepankan profesionalitas dan terus mengasah kualitas, disamping itu kita buka ruang pengaduan dan laporan jika ada oknum terutama anggota JOIN yang keluar dari kode etik jurnalistik,” tegas Indra.

Secara khusus terkait adanya oknum yang melecehkan wartawan tadi, Indra menyarankan agar segera melakukan klarifikasi dan jika perlu melakukan permohonan maaf sehingga tidak perlu harus sampai ke ranah hukum.

Asal tahu, Awi dituding sebagai wartawan amplop, dimana ia dengan arogan dituding menerima amplop dari Kades Pasir Putih di Kecamatan Maluk sehingga berita Desa Pasir Putih tidak berani dimuat.

Perisitiwa tersebut terjadi di warung bakso lapangan Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk sekitar pukul 11.30 siang, Jumat (14/6).
“Alah ngomong apa dasar Wartawan gak jelas,” cetus Ahmad Nawawi di warung bakso yang ramai pengunjung itu dan berlaku kasar.

Atas kejadian tersebut, Awi Sudirman akan melaporkan Ketua Agen PDPGR Kecamatan Maluk itu ke Mapolres Sumbawa Barat atas penghinaan dan pelecehan sebagai profesi wartawan. “Bagaimana bisa dia bilang saya wartawan amplop, sudah jelas desa Pasir Putih pasang jasa iklan dan wajar dong jika desa membayar jasa iklan tersebut, kok saya di bilang wartawan amplop. Ini gak bisa di biarkan saya akan laporkan ke Polres atas pelecehan dan mencemarkan nama baik profesi wartawan.”kata Awi.

Sementara itu, dikonfirmasi media ini, Ahmad Nawawi membantah melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan. Menurutnya apa yang dilakukan kepada Awi dalam konteks bercanda. “Saya berteman dengan Awi, biasalah kami bercanda jadi tidak mungkinlah saya melecehkannya apalagi profesi wartawan,” kilahnya. (K-2)