Aura Politik Ngada Perlahan Bergeser ke Victory-Joss

by -377 views

BAJAWA – Kampanye Cawagub NTT Nomor 4, Josef Nae Soi, tiba juga di kampung halamannya, Ngada. Daerah dingin itu ternyata masih panas dinamika politiknya. Pendukung fanatik Marianus Sae pun masih solid. Tapi seiring bergulirnya waktu pasca ditangkap KPK, situasinya mulai berubah. Ada kesadaran akan proses hukum di KPK, sehingga mereka mulai mengerti dan perlahan mengalihkan dukungan kepada Victory-Joss. Karena itu, aura politik di Ngada perlahan bergeser mendukung Cagub Viktor Bungtilu Laiskodat yang berduet dengan putra terbaik Ngada, Flores, Josef Nae Soi.

Pilgub NTT 2018 sejatinya adalah pertaruhan harkat dan martabat Ngada atas dua putra terbaik yang ikut kontestasi politik lima tahunan ini. Karena itu, rakyat harus menunjukan bahwa Ngada memberikan putra terbaik untuk NTT, dengan pilihan yang rasional tanpa terjebak isu suku dan agama.

Dalam tatap muka Cawagub Josef Nae Soi dengan sekitar 100 tokoh masyarakat di Kota Bajawa, Rabu (14/3), Petrus Tena berkata, “Memang masih ada kelompok fanatis kepada Marianus Sae. Tapi banyak yang sudah sadar lalu mulai mendukung paket Victory-Joss”.

Namun masalahnya, jelas dia, sosialisasi tentang paket Victory-Joss ini belum dilakukan secara merata. “Di Kota Bajawa saja banyak yang belum tahu. Karena itu, saya minta tim sukses mulai dari rumah ke rumah perkenalkan paket ini,” kata tokoh masyarakat, Petrus Tena.

Hanya saja, sebut dia, tim sukses dan relawan Victory-Joss harus bermain cantik seperti mengambil mutiara dalam air agar air tidak keruh. “Saya yakin masyarakat Ngada pasti mendukung Bapa Josef Nae Soi. Saat ini mereka masih ragu-ragu, masih bimbang. Tapi perlahan mereka akan menentukan pilihan pada Victory-Joss,” tegas Petrus Tena, dan mengingatkan agar tidak membawa masalah agama ke urusan politik.

Tokoh masyarakat lainnya, Kornelis Dopo, mengajak seluruh rakyat Ngada untuk mendukung pasangan yang berkehendak baik, tanpa melihat dari suku atau agama apapun, dan pilihan itu ada pada Victory-Joss, yang menggandeng putra terbaik Ngada, Josef Nae Soi.

Tokoh lainnya, Isidorus Jawa, berpendapat, meskipun masih ada massa fanatik Marianus Sae tapi orang Ngada pasti akan mendukung Victory-Joss. “Saya punya keyakinan orang Ngada pasti dukung Victory-Joss. Jangan lagi kita terjebak isu agama yang sedang dilakukan,” kata mantan tim sukses Frenly ini.

Sementara Welem Mbeo, tokoh masyarakat lainnya, mengingatkan agar masyarakat Ngada dan Flores pada umumnya tidak memilih karena sentimen agama. “Sudah tidak zaman lagi kita gunakan isu agama dalam Pilgub bahwa harus orang Flores yang katolik dan harus nomor satu (cagub),” kata Welem Mbeo, dan berpesan kepada rakyat Ngada untuk rasional memilih figur yang tepat untuk bisa membawa perubahan.

Sudah Selesai

Ketua Pengarah Tim Pemenangan Victory-Joss, Kristo Blasin, yang mendampingi Josef Nae Soi mengatakan, dalam Pilgub 27 Juni nanti, orang Flores termasuk Ngada harus menunjukkan bahwa Flores sudah selesai dengan masalah suku dan agama. “Tidak tepat lagi menggunakan isu suku dan agama. Flores sudah keluar dari sentimen agama,” kata Kristo.

Sementara Cawagub Nae Soi mengatakan, ia dan Viktor kembali untuk meyakinkan rakyat NTT bahwa Victory-Joss mampu melakukan perubahan karena risih dengan predikat NTT sebagai provinsi termiskin, terbodoh dan terkorup. “Ini yang membuat kami pulang dalam spirit bangkit dan sejahtera,” katanya.

Menurut Nae Soi, Victory-Joss juga ingin meningkatkan harga diri orang NTT dengan ikut menyumbang devisa nasional melalui pengembangan sumber daya alam yang potensial seperti garam dan ternak. “Saatnya kita harus bisa menyumbang sesuatu, biar kita bisa berdiri tegak dan angkat muka di tingkat nasional,” tegas Staf Ahli MenkumHam ini.

Karena itu, Nae Soi meminta kepada masyarakat Ngada untuk memberi kuasa kepada Victory-Joss pada 27 Juni 2018 agar bisa mengusir setan kemiskinan, setan kebodohan dan setan korupsi dari NTT.

Ia juga berpesan kepada sekitar 100 lebih tokoh masyarakat untuk menceritakan mimpi besar Victory-Joss membangun NTT, kepada rakyat Ngada. “Kami serius datang untuk melakukan perubahan,” kata Nae Soi. (jdz)