Dijaga Pemuda Ansor dan Hindu, Perayaan Malam Natal di NTT Aman dan Meriah

by -128 views

Kupang, mediantt.com – Perayaan Natal di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), berjalan dengan lancar aman dan damai.  Aparat Kepolisian dibantu oleh TNI menjaga ketat semua gereja dan di tempat-tempat ramai yang berada di Kota Kupang sejak Kamis, (24/12) pagi. Menariknya, perayaan besar umat Kristiani ini juga dijaga Pemuda Ansor dan Hindu.

Pantauan media, di Gereja Santa Maria Assumpta, Kota Kupang, proses perayaan Natal dilaksanakan dengan meriah. Ribuan umat Katolik memadati gereja itu baik di dalam maupun dengan menempati tenda-tenda yang disiapkan panitia Natal 2015. Gereja yang baru direhabilitasi itu setiap perayaan hari raya besar hampir tidak dapat menampung umat.

Perayaan Malam Natal dilakukan dua kali misa, walaupun mendung menyelimuti Kota Kupang, namun hujan tidak terjadi pada perayaan malam natal itu.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, mengatakan, perayaan Natal 2015 merupakan momentum yang tepat untuk membangun semangat persaudaraan dan kebersamaan di antara sesama umat beragama.

“Natal tahun 2015 merupakan waktu yang tepat agar semua umat kristiani bisa saling membangun kebersamaan, persaudaraan serta membangun persahabatan di antara sesama umat beragama,” kata Mgr. Petrus Turang, Pr.

Perayaan misa malam Natal 2015, semua imam yang memimpin ibadah malam Natal membacakan surat gembala Uskup Agung Kupang yang menekankan pentingnya hidup saling berdampingan dan saling menghormati satu sama lain tanpa membedakan agama dan asal usul umat.

Semua gereja di wilayah Keuskupan Agung Kupang dipadati umat untuk merayakan malam kelahiran Kristus pada 2.000 tahun silam. Inti dari perayaan Natal adalah sebuah kebersamaan hidup sebagai keluarga Allah dan umat kristiani sendiri perlu menyadari bahwa mereka adalah bagian dari keluarga Allah.

“Tinggal bersama keluarga, dapat menjadi rumah sekaligus sekolah bagi setiap orang. Sekolah atau yang disebut rumah tersebut adalah bagian setiap orang untuk berlajar tentang arti perdamaian,” ungkap Petrus Turang.

Sebab melalui keluarga, setiap manusia diajarkan untuk mengerti soal nilai-nilai kemanusian dan hal itu tidak hanya diajarkan di umat Kristiani tetapi juga oleh semua umat beragama lainnya. Menurut Mgr. Petrus Turang, kelahiran Yesus Kristus dapat membantu setiap umat manusia untuk sadar bahwa diriNya lahir untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh setiap manusia di bumi ini.

Oleh sebab itu kami mengharapkan dan mendoakan agar perayaan Natal 2015 berlangsung aman dan damai tanpa adanya kekerasan. “Dengan tidak ada lagi kekerasan baik terhadap kaum perempuan dan anak, serta aksi-aksi terorisme yang dapat menggangu keamanan suatu negara, khususnya Indonesia,” katanya.

Kesombongan manusia, kata Uskup Petrus Turang, akan semakin menjauhkan dia dari makna kelahiran Yesus Kristus pada momen Natal kali ini. “Sikap ingat diri itu muncul dalam pelbagai kenyataan seperti korupsi, narkoba, terorisme, perdagangan manusia, termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Yesus Kristus lahir untuk menyadarkan manusia bahwa dia mampu mengatasi segala kesulitan itu. Yang utama membangun sikap peduli terhadap sesama,” katanya.

Uskup Turang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan umat beragama di NTT yang selama ini bersama-sama merajut kerukunan dan semangat tolerasi yang tinggi.

Dijaga Pemuda Ansor dan Hindu

Kapolda NTT Brigjen Endang Sunjaya mengatakan, pelaksanaan misa malam Natal yang berlangsung di Kupang, NTT berjalan aman dan lancar. “Malam ini ada sebanyak 83 gereja yang menggelar ibadah dan jumlah personel yang dilibatkan sebanyak 830 orang. Kita juga ada pemuda Ansor dan umat Hindu,” kata Endang saat dihubungi Kamis (24/12) malam.

Selain itu, karta dia, turut serta pemuda gereja dan 424 anggota TNI. Untuk setiap gereja, pemuda Ansor yang berjaga ada tiga orang, lalu dari pemuda Hindu dua orang, dan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat dua orang.

Penjagaan misa malam Natal juga dibantu personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Basarnas, Damkar, PT ASPD, PT Pelindo III Cabang Kupang, PT Angkasa Pura I El Tari, Organda dan PT PLN. Total personel bantuan dari beberapa instansi sebanyak 1.731 personel. (yos/sp/jdz)

Foto : Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr.