Fadli Zon Tak Lagi Sebut Prabowo Bela Novanto

by -174 views

JAKARTA – Fadli Zon adalah salah satu kolega yang selalu pasang badan membela Ketua DPR Setya Novanto yang tengah menghadapi sidang MKD terkait pencatutan nama Presiden dan Wapres. Wakil Ketua DPR dari Gerindra ini bahkan pernah menyebut partainya bakal membela Novanto.

Sejak Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke MKD DPR terkait pencatutan nama Presiden dan Wapres terkait negosiasi kontrak Freeport, Fadli termasuk di barisan terdepan pembela Novanto. Saat sejumlah anggota DPR mendesak Novanto, Fadli Zon juga punya pandangan lain.

Fadli meyakini Novanto tak salah. Tak hanya menegaskan sikap Prabowo membela Novanto, bahkan ia menegaskan Gerindra bakal mem-back up Novanto.

“Kalau Pak Prabowo semalam bilang, kawan kita harus bela. Tapi, kalau salah itu hukum. Kalau benar ya kita apalagi. Saya pribadi melihat ini tak ada kesalahan. Bukan membela karena Saudara Setya Novanto itu kawan saya juga. Tapi, memang tidak ada kesalahannya,” ujar Fadli bicara soal pesan Prabowo dalam pertemuan KMP di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, minggu lalu.

“Kami menghargai proses yang ada di MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) dan kami juga mendukung apa yang dikatakan Setya Novanto. Kita back up-lah. Kami dukung secara moril dan secara politik,” imbuhnya memastikan dukungan penuh Gerindra ke Novanto.

Belakangan muncul isu di internal Gerindra sebenarnya partai itu tak bulat membela Novanto. Isu itu seolah terkonfirmasi saat Waketum Gerindra Edhy Prabowo menegaskan bahwa sikap Prabowo tidak pasang badan membela Novanto. Edhy seolah meluruskan pernyataan Fadli  yang membawa-bawa nama Prabowo itu.

“Dari awal tak pernah Pak Prabowo menyatakan pasang badan untuk Pak Novanto. Yang benar adalah Pak Prabowo mendukung MKD membuat kasus itu jadi terang benderang,” kata Edhy saat dihubungi, Kamis (26/11/2015).

Edhy mengatakan Gerindra mendukung MKD buka-bukaan agar jelas apakah Novanto bersalah atau tidak. Sebelum ada pernyataan Novanto bersalah, Edhy berharap publik tak membuat opini yang menyudutkan politikus Golkar itu.

“Kita tunggu saja MKD meneliti kasus ini, agar semuanya bisa jelas. Kasus ini harus ditangani dengan memperhatikan bukti yang ada, bukan hanya penggiringan opini,” ujar pria asal Sumatera Selatan ini.

Entah siapa yang benar soal pandangan resmi Prabowo Subianto, namun kini Fadli Zon tak lagi bicara Gerindra mem-back up penuh Novanto.  Fadli menyebut partainya mendukung Novanto untuk mengikuti proses di MKD.

“Pasang badan bagaimana? Nggak ada pasang badan, tidak ada itu pasang badan. Kita dukung agar Pak Novanto melakukan klarifikasi memberikan keterangan benar,” kata Fadli saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2015) malam.

Dia mengatakan saat pertemuan pesan Prabowo memberikan dukungan secara moril kepada Novanto untuk mengikuti proses di MKD. Dukungan moril ini bukan berarti pasang badan tapi dilakukan sebagai bentuk kolega yang tergabung dalam satu Koalisi Merah Putih (KMP).

“Biar bagaimana pun karena kita ini berada di satu koalisi. Kita sudah mendengarkan keterangan Pak Novanto. Proses di MKD itu kan berlaku. Itu biar diproses di MKD,” sebut Fadli yang secara pribadi mengaku sangat percaya Novanto dalam hal ini tidak bersalah.

Secara terpisah, Sekretaris FPG DPR Bambang Soesatyo terus mendorong agar sidang MKD terkait kasus ‘papa minta saham’ digelar terbuka. Dengan demikian maka akan terlihat jelas siapa yang sebenarnya pemain yang memancing di air keruh.

“Demi nama baik Novanto, DPR dan Partai Golkar sendiri, sidang-sidang di MKD harus berlangsung secara terbuka dan transparan. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Agar masyarakat bisa langsung melihat apa sesungguhnya yang terjadi,” kata Bambang dalam siaran pers, Minggu (29/11/2015).

Bambang sebelumnya menegaskan Golkar tak akan konyol mati-matian membela jika Ketua DPR tersebut terbukti mencatut nama Presiden dan Wapres untuk kepentingannya. Bambang juga menyebut rekaman percakapan utuh antara Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin lebih mengerikan daripada penggalan yang telah menyebar.

Karena itu menurutnya tak ada alasan bagi MKD menutup sidang tersebut. “Kalau ada anggota MKD dan fraksi yang ngotot agar sidang MKD tertutup, apalagi meminta persidangan MKD itu tidak diteruskan, hal itu patut dicurigai. Selain bertentangan dengan logika publik juga patut diduga anggota atau fraksi tersebut ingin melindungi kejahatan terhadap negara,” kata Bambang.

Soal legal standing dan cara merekam yang dianggap ilegal, menurut Bambang yang juga anggota Komisi III DPR ini, sudah tidak penting lagi karena itu dua hal berbeda.

“Yang terpenting bagi Golkar adalah membuktikan Novanto tidak seperti yang dituduhkan dalam substansi laporan Sudirman Said tersebut. Golkar berharap laporan Sudirman tidak ditujukan untuk menghancurkan Partai Golkar. Sudirman harus membuka secara lengkap ke publik seluruh isi percakapan yang dimilikinya tersebut. Biar semuanya jelas. Siapa sesungguhnya hantu belau serta ular kadut yang bermain dan hendak mengambil keuntungan dalam proses perpanjangan kontrak Freeport dengan mencatut nama kepala negara dan wakilnya itu,” pungkasnya.
(detik.com/jk)

Foto : Fadli Zon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *