Ngada dan Sumba Timur Kekurangan Naskah UN SLTP

by -160 views

Kupang, mediantt.com — Hingga H-2 persiapan Ujian Nasional tingkat SLTP, dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami kekurangan naskah UN dan lembaran jawaban. Kedua kabupaten itu yakni Kabupaten Sumba Timur dan Ngada.

“Kami berharap dua hari ke depan masalah ini dapat teratasi dengan baik. Kami harap kekurangan distribusi Naskah UN untuk dua kabupaten dapat teratasi dengan baik. Sedangkan, untuk daerah lain di NTT aman dan sudah selesai distribusi naskah UN, sampai di sekolah-sekolah” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, kepada wartawan di Kupang, Sabtu (2/5/2015).

Ia menjelaskan, kekurangan naskah UN menjadi tanggung jawab pihak percetakan untuk melengkapinya. Pihak penyelenggara UN sudah berkoordinasi dengan rekanan pemenang tender untuk melengkapi naskah yang kurang agar pelaksanaan UN pada Senin (4/5) dapat berjalan dengan aman dan lancar.

“Saya sangat yakin sebelum pelaksanaan ujian, kekurangan soal itu sudah terpenuhi. Hari ini distribusi soal UN terakhir di Kota Kupang, daerah lain sudah selesai 100 persen,” katanya.

Untuk persiapan UN tingkat SLTP tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Saya memastikan tidak ada naskah atau soal UN SMP yang bocor. Pengalaman pada UN SMA dan SMK menjadi acuan dalam melakukan pengamanan terhadap semua naskah UN yang ada. Sebab semua naskah, ditempatkan di SPN Kupang dan mendapat pengawalan sangat ketat aparat kepolisian,” jelasnya.

Untuk pendistribusian dari Kupang ke semua kabupaten dan kota pun tetap mendapat pengawalan pihak kepolisian baik dari Polda NTT maupun Polres setempat, sehingga dijamin tidak ada soal yang bocor.

Mengenai naskah UN mata pelajaran, dia mengatakan tidak tahu persis apakah ada kekurangan atau tidak karena setelah semua naskah tiba di Kupang, dokumen yang ada dibongkar untuk menghitung jumlah amplop yang ada dalam tiap kemasan.Jika terdapat kekurangan jumlah amplop, langsung dimintakan ke rekanan pemenang tender untuk segera menggenapinya.

“Saya lupa mata pelajaran apa yang kurang karena yang dihitung adalah amplop. Sedangkan amplop yang berisi naskah soal UN adalah dokumen negara yang dilarang dibuka sebelum ujian. Jadi, panitia hanya bisa buka kardus saja,” katanya.

Jumlah sekolah penyelenggara UN SMP di NTT pada tahun ini sebanyak 1.643 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 95.550 orang ditambah paket B sebanyak 3.901 orang.

Ia menambahkan untuk tahun ini tidak ada satu sekolah SMP atau MTs di NTT yang menyelenggarakan UN berbasis komputer. “Semua sekolah menyelenggarakan UN di NTT dengan cara manual. Hal itu dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di semua sekolah penyelenggara UN di daerah ini,” katanya. (sp/jdz)

Foto : Ilustrasi Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *