Fasilitas SDK Wololuma Amat Memprihatinkan

by -159 views

Maumere, mediantt.com – SDK Wololuma di Desa Mekendetung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, sepertinya amat jauh dari perhatian pemerintah. Gedung sekolah permanen, tapi sesungguhnya sangat memprihatinkan. Sebab, fasilitasnya jauh dari memadai. Ruang kelas pun tidak layak, akibatnya siswa harus belajar di ruang darurat sejak sembilan tahun lalu.

Letak SDK ini cukup jauh dari jalan kabupaten, agak tenggelam dari ruas jalan di kampung itu. Menuju ke sekolah ini pun harus melewati ruas jalan sempit. Untung saja udara segar di sekelilingnya dikitari tanaman kopi, kakao, dan jambu mete, seakan menggairahkan semangat belajar para siswa.

Tidak ada yang mencolok dari SDK Wololuma. Meski gedungnya sudah permanen, namun masih ada ruang belajar yang darurat, yang dindingnya terbuat dari belahan bamboo, yang dalam bahasa setempat disebut halar. Atap ruangan menggunakan seng, namun sudah nyaris bocor di mana-mana.

Fasilitas lain seperti meja dan kursi juga amat memprihatinkan, tidak saja dari aspek kuantitas yang tak sebanding dengan jumlah murid, tapi juga dari aspek kelayakan. Di kelas darurat ini, hanya ada enam meja belajar dengan kursi seadanya. Karena itu, ada siswa yang harus duduk berhimpitan pada satu kursi dengan satu meja belajar untuk 3-4 siswa.

Ketika disambangi mediantt.com, Selasa (28/4/2015), sebanyak 18 siswa kelas dua tengah mengikuti pelajaran Agama.Para siswa tak peduli dengan keadaan memprihatinkan itu, mereka tetap tekun mengikuti proses belajar mengajar. Ruang kelas darurat itu ternyata dikhususkan bagi siswa kelas dua, sementara yang lain belajar di ruang kelas yang permanen.

Wali Kelas 2, Marselina Yeni, kepada media ini menuturkan, kondisi ruangan darurat di sekolah itu sudah berlangsung sembilan tahun. Ruangan kelas darurat ini adalah hasil swadaya orangtua murid. “Ketika belum ada swadaya dari orangtua murid, ruangan kelas ini lebih parah lagi. Jadi sekolah ini kekurangan ruangan belajar,” kata Yeni.

Menurutnya, jika musim hujan, kegiatan belajar mengajar terganggu, sebab dinding dan atap bocor di mana-mana. Genangan air hujan pun menutupi lantai sekolah yang masih tanah. “Jika itu terjadi maka para pelajar dievakuasi ke teras sekolah, dan praktis kegiatan belajar mengajar terhenti,” ujarnya.

Wakil Kepala SDK Wololuma Piet Sepe ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan masalah kekurangan ruang kelas kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sikka. Malah, jika ada kunjungan kerja anggota DPRD Sikka, mereka pasti menyampaikan kondisi sekolah ini.

“Kami sudah sampaikan ke dinas, juga kalau ada kunjungan dewan. Tapi sampai saat ini belum ada respons positip. Terakhir kami dengar tahun ini ada tambahan dua ruangan belajar. Semoga dapat direalisasikan sehingga bisa membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar,” katanya.

Ia menambahkan, di SDK itu ada kurang lebih 90 pelajar dari kelas 1 sampai kelas 6. Tenaga guru 8 orang, terdiri dari 3 guru pegawai negeri dan 5 guru honor. “Setiap tahun ajaran baru penerimaan murid tidak terlalu banyak, maksimal 20 murid saja. Yang cukup menggembirakan, setiap tahun tingkat kelulusan mencapai seratus persen,” katanya. (palupi tana maku)

Ket Foto: Para pelajar SDK Wololuma sedang mengikuti proses belajar mengajar di kelas darurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *