Kupang, mediantt.com – Setelah mendapat dukungan dari DPRD NTT, Pemerintah Provinsi segera membangun sejumlah infrastruktur yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 9,5 triliun. Insfrastruktur itu antara lain, jalan provinsi, pemindahan RSUD WZ. Johannes Kupang, pembangunan Bandara El Tari, pembangunan Gedung Kantor Gubernur pascakebakaran, pembangunan lokasi NTT Expo serta irigasi dan air bersih.
“Kami sudah sampaikan ke DPRD NTT dalam rapat gabungan komisi soal rencana pembangunan sejumlah infrastruktur dengan rincian dana yang dibutuhkan,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) NTT Frans Salem di ruang kerjanya, Jumat (27/3).
Menurut Sekda, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur tersebut tidak bisa dibiayai dengan APBD NTT karena kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas. Untuk merealisasikan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur itu, Pemprov NTT mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat.
Dari sejumlah infrastruktur yang akan dibangun itu, yang menjadi prioritas yakni jalan provinsi dan pemindahan lokasi rumah sakit milik pemerintah NTT, RSUD W. Z. Johannes Kupang dan pembangunan gedung kantor Gubernur NTT.
Ia juga mengatakan, untuk mendorong pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di daerah, pemerintah daerah juga mengusulkan untuk membangun bandara bertaraf internasional.
Dalam rapat gabungan komisi beberapa waktu lalu, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno mengatakan eksekutif menyampaikan beberapa agenda pembangunan infrastruktur dengan total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 9, 5 triliun.
Rinciannya, sebut Anwar, untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Flores daratan dan pulau Adonara sebesar Rp 750 miliar, pemindahan lokasi RSUD Johannes Kupang sebesar Rp 500 miliar, pembangunan jalan provinsi Rp 1,2 triliun, pembangunan lokasi NTT Expo Rp 50 miliar dan pembangunan bandara Rp 7 triliun. (sp/jdz)
