Rekatkan Persaudaraan, Paguyuban Tionghoa Gelar Kesenian Tiongkok

by -150 views

Kupang, mediantt.com — Paguyuban sosial warga Tionghoa Indonesia di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan pergelaran kesenian Tiongkok yang baru pertema kali diselenggarakan di Kupang, sebagai momen penting dalam menyatukan rasa persaudaraan.

“Pergelaran kesenian Tionghoa bertujuan untuk menjalin tali kasih etnis Tionghoa dan menjalin persaudaraan lebih erat dengan seluruh warga Tionghoa di Indonesia, khususnya di Kota Kupang. Artis, seniman dari Tiongkok menampilkan kesenian melalui tarian, lagu, atraksi seni yang sangat menarik. Menjadi suatu kesempatan emas bagi warga Kota Kupang untuk menyaksikan secara langsung pertunjukan seni dari kebudayaan negeri Tiongkok, yang dihibur dengan permainan musik sasando asal NTT,” jelas Ketua Peguyuban Tinghoa NTT, Niti Susanto, kepada Suara Pembaruan, Kamis (12/3/2015).

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, dalam sambutannya berharap pergelaran kesenian Tionghoa dari Denpasar di Kupang NTT ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat NTT untuk kembali pada budaya dan kesenian dalam kehidupan sehari-hari.

Gubernur Frans juga memperkenalkan NTT lewat rombongan seniman dari Tiongkok. NTT memiliki budaya dan kesenian teramat banyak. Dari Manggarai, Ngada, Ende dan Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Sumba, Sabu, Rote, serta budaya Dawan dan Tetun di Pulau Timor. “Kekayaan keanekaragaman budaya kesenian itu mengkristal dari pengalaman hidup para leluhur ratusan, bahkan ribuan tahun bereksistensi di wilayah NTT,” jelas Gubernur.

Menurutnya, kebudayaan dan kesenian daerah NTT makin tergerus dan cenderung ditinggalkan atas nama kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi. “Seolah-olah, bila kembali ke budaya dan kesenian lokal, kita merasa tertinggal dan kuno,” ujarnya.

Ia mengatakan, realita miris ini mendorong pemerintah bertekad mengembangkan NTT sebagai provinsi pariwisata. Alasannya, salah satu sendi pariwisata adalah wisata budaya. Kebudayaan dan kesenian daerah yang dilestarikan bisa dikelola sebagai aset pariwisata. Budaya dan kesenian sebagia potensi pariwisata dapat dijadikan sebagai batu loncatan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan lestari.

Kehadiran rombongan pergelaran kesenian Tiongkok di Kota Kupang mengingatkan warga untuk menjaga budaya dan menjaga keharmonisan. Karena melalui kebudayaan semuanya akan menjadi harmonis. Oleh karena itu, gubernur NTT mengharapkan warga Tionghoa, di mana pun berada selalu hidup damai dan terus bekerja keras untuk membangun diri dan keluarga. Semuanya harus bersatu, baik di bidang politik, budaya, sosial, maupun ekonomi.

Gubernur NTT juga mengapresiasi pergelaran kesenian Tiongkok dan berharap pergelaran ini memotivasi masyarakat NTT untuk kembali ke akar budaya dalam hidupnya. (sp/jk)

Ket Foto : Gubernur NTT, Frans Lebu Raya (kiri) Serahkan Cendramata Musik Sasando kepada Utusan Seniman Tionghoa di Kupang. (sumber: Suara Pembaruan/Yoseph Kelen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *