Hujat Gereja, Tokoh NTT Minta Novanto Diberi Sanksi Sosial

by -120 views

JAKARTA – Salah seorang tokoh Nusa Tenggara Timur (NTT) Petrus Selestinus mendesak masyarakat, gereja, dan Pemerintah Daerah NTT memberikan sanksi sosial terhadap Ketua DPR RI, Setya Novanto, atas pernyataannya yang menghujat Gereja. Sanksi sosial tersebut, katanya dapat dilakukan dalam bentuk ekskomunikasi atau pengucilan dalam segala bentuk hubungan sosial.

“Novanto pantas diberi sanksi sosial karena sikapnya yang hanya mencari keuntungan bisnis di NTT sehingga menempatkan gereja dan masyarakat NTT sebagai rival usahanya termasuk bisnis pribadinya di NTT,” ujar Petrus kepada Beritasatu.com, Jumat (6/3/2015) malam.

Menurutnya, semua orang tahu, gereja-gereja selalu menempatkan kepentingan umum dan umat sebagai kepentingan yang utama. Karena itu, apa yang dilakukan Novanto untuk NTT, tegas Petrus, tidak sebanding dengan pengorbanan gereja dan masyarakat NTT dalam mempertahankan keaslian dan kelestarian tanah tumpah darahnya.

“Novanto justru hanya mengeruk NTT baik secara ekonomi maupun secara politik. Kemudian, dia menghujat gereja demi memuluskan bisnisnya di NTT,” tandasnya.

Dia mengaku kecewa, sebagai Ketua DPR RI dan juga sebagai seorang pengusaha, sikap dan perilaku Novanto sangat tidak terpuji bahkan dapat digolongkan sebagai perbuatan tercela. Pasalnya, menuduh gereja dan masyarakat NTT menghambat investor tambang tanpa menjelaskan secara rinci dan bukti-bukti apa saja bentuk dan cara gereja menghambat investor ke NTT.

“Masyarakat dan gereja di NTT yang jelas akan melawan dengan berbagai macam cara untuk menghambat bahkan mengusir para investor yang datang ke NTT untuk urusan tambang dan hanya untuk menggaruk keuntungan bahkan manusia-manusia NTT pun mereka jual. Itu sah-sah saja karena yang kaya hanya pengusaha dan penguasa di NTT, sementara masyarakat tidak dapat nilai tambah apapun malah tetap miskin dan bodoh,” terangnya.

Ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) ini juga menilai, pernyataan Setya Novanto sangat melukai rasa hormat, rasa nyaman dan suasana kebatinan umat Kristen dan Katolik di NTT. Gereja-gereja di NTT, katanya, punya peran religius dan sosial selama ini.

“Sikap merendahkan gereja juga bisa dipicu oleh perasaan dan pemikiran bahwa semuanya telah dibeli oleh mereka yang punya uang jadi seenaknya bicara seperti itu. Padahal, Novanto telah mengeruk keuntungan ekonomi dan politik dari NTT,” pungkasnya.

Setya Novanto dalam kunjungan ke Kupang (26/2) menuturkan bahwa pembangunan di NTT terhambat karena sejumlah LSM yang dimotori dan berlindung di bawah gereja menghalangi masuknya investor tambang di NTT. Pernyataan Novanto ini dikecam oleh berbagai pihak bahkan sudah beredar petisi yang menuntut Novanto minta maaf dan mencabut pernyataannya kerena telah melukai perjuangan gereja dan masyarakat NTT. (jk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *