KUPANG, mediantt.com — Jika selama ini masyarakat NTT selalu mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang kurang memuaskan, maka segera hadir RS Siloam Kupang yang bakal menjawab keresahan masyarakat tersebut. Sebab, RS milik Lippo Group yang bertaraf internasional ini segera beroperasi. Sesuai jadwal, RS yang berlokasi di bekas arena pameran Fatululi ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2014 ini.
Informasi yang diterima mediantt.com, pada 20 Desember nanti, Presiden Joko Widodo akan menandatangani prasasti , sekaligus meresmikan pengoperasian Rumah Sakit Siloam Kupang. Sejak awal Desember lalu, para pengelola rumah sakit itu secara marathon mempersiapkan berbagai hal, mulai dari pembersihan halaman hingga penataan ruangan, juga instalasi medis dari lantai satu hingga lantai dua. Lantai tiga dan empat masih dalam proses finishing. Dan, terhitung mulai 22 Desember 2014, Rumah Sakit Siloam Kupang resmi beroperasi.
Untuk mengoperasikan rumah sakit terkomplit ini, tahap awalnya manajemen RS Siloam Kupang merekrut tenaga kerja, mulai dari dokter, para medis, pegawai masak, security hngga cleaning service, yang seluruhnya berjumlah 302 orang. Dari total tenaga kerja itu, di lantai satu rumah sakit itu membutuhkan 150 karyawan, sementara lantai dua membutuhkan 152 pegawai.
Menurut Roy de Hoog, Chief Security RS Siloam, sebelum ditempatkan di berbagai bagian dalam RS itu, dokter dan para medis, karyawan, termasuk petugas security mengikuti uji laboratorium Prodia Kupang guna mengetahui kondisi kesehatan mereka. Aspek-aspek yang didiagnosa, sebut dia, adalah darah, urine dan kotoran untuk memastikan karyawan yang mau bekerja benar-benar sehat. Manajemen RS Siloam baru akan membuka formasi penerimaan pegawai tahap kedua pada Januari 2015.
RS Siloam Kupang termasuk rumah sakit terlengkap di wilayah Indonesia Timur. Dokter ahli dan spesialis berbagai penyakit didatangkan dari Hongkong, Jepang, Jerman, Singapura dan Jakarta. Sementara para medis dan karyawan lain direkrut di Kupang. Sebelum bekerja, para medis dan karyawan lainnya menjalani training di Jakarta untuk memahami aturan, displin dan mengenal lingkungan kerja yang berlaku nomatif di RS Siloam Pusat di Karawaci, Kebun Jeruk Jakarta Pusat.
Roy juga menjelaskan, awalnya para pegawai dan staf RS Siloam Kupang harus mematuhi aturan yang berlaku. “Untuk sementara saya ditugaskan oleh manajemen RS Siloam Pusat untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai pengamanan dan mengatur lalulintas kegiatan di RS Siloam Kupang, hingga acara puncak pengresmiannya,” katanya.
Putra Kupang itu menjelaskan, RS Siloam Kupang akan memberikan pelayanan terbaik baik bagi semua pasien yang ingin mencari kesembuhan. Disiplin kerja dan kebersihan RS Siloam Kupang lebih diutamakan. Artinya, orang yang berobat ke RS Siloam harus benar-benar merasa nyaman, puas dan sehat, karena memperoleh pelayanan medis pun non medis yang memuaskan dari dokter, para medis dan pelayanan lain dalam rumah sakit itu.
Yang menarik, Rumah Sakit milik Lippo Group itu ketika beroperasi nantinya, juga menerima pasien peserta Jaminan Sosial Kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan pengobatan umum. RS Siloam Kupang, memberikan pelayanan yang maksimal tidak memandang bulu.
“Jadi tidak ada yang namanya orang kaya, orang miskin, pejabat dan pegawai rendahan atau buruh dan karyawan biasa. Rumah sakit in tidak membedakan, suku, agama dan ras, atau golongan manapun. Siapa yang sakit dan datang berobat di RS Siloam akan dilayani secara manusiawi. Karena pasien masuk di RS Siloam tentu menggunakan biaya. RS Siloam akan melayani dengan tulus dan sepenuh hati. Di rumah sakit ini semua fasilitas kesehatan lengkap termasuk berbagai dokter ahlinya. Jadi orang sakit tidak lagi dirujuk ke Jakarta atau Singapura dan kemana-mana. Di Kupang sudah ada RS Siloam yang bertaraf Internasional,” kata Roy. (ys/jdz)
