Saatnya Barcelona Kembali Ke Takhta Klasemen

by -137 views

Blaugrana berpotensi merebut posisi puncak klasemen dari Madrid dengan catatan mampu menyapu bersih tiga laga tersisa di La Liga akhir tahun ini.

Barcelona dalam kepercayaan diri tinggi memasuki akhir tahun ini. Kesempatan kembali merebut takhta klasemen berada di depan mata, yang bisa menjadi fondasi saat kembali mengarungi ketatnya La Liga Spanyol setelah rehat saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Seperti yang disaksikan sebelumnya, Blaugrana melaju kencang di awal kompetisi. Kehadiran entrenador anyar, Luis Enrique, seolah membawa angin segar setelah tim seperti kehilangan identis sejak ditinggal Pep Guardiola 2012 silam.
The Catalans langsung tancap gas pada jornada pembuka kontra Elche dengan kemenangan tiga gol tanpa balas. Lionel Messi cs terus menuai hasil positif, tak terkalahkan hingga delapan pekan, mereka bahkan tampak tanpa pesaing karena rival utama, Real Madrid, secara mengejutkan sudah menelan dua kekalahan dari tiga laga awal.
Tapi, perjalanan polesan Luis Enrique tak selamanya berjalan mulus. Di tengah rangkaian hasil positif menatap El Clasico pada 25 Oktober, Barca harus tersungkur mengakui keunggulan Los Blancos 3-1 di Santiago Bernabeu, lalu dipermalukan Celta Vigo 1-0 di hadapan publik sendiri pada pekan berikutnya yang membuat mereka harus menyerahkan tampuk pimpinan klasemen kepada Madrid.
Pelan tapi pasti, Blaugrana memulihkan kondisi dengan menorehkan tiga kemenangan konsekutif di liga, termasuk menghantam Valencia tepat di awal Desember ini. Aura positif di ruang ganti ini tak lepas dari performa gemilang mega bintang mereka, Lionel Messi. Di tengah sorotan terkait penurunan performa serta komitmennya yang diragukan menyusul pernyataan kemungkinan hengkang dari Barca, nama La Pulga kembali melejit sebagai pemecah rekor.
Sempat tertunda beberapa laga, Messi akhirnya mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di La Liga dengan membukukan hat-trick dalam kemenangan 5-1 atas Sevilla untuk memecahkan angka 251 milik legenda Athletic Bilbao Telmo Zarra yang sudah bertahan nyaris enam dekade lamanya. Cuma dalam selisih empat hari, kapten Argentina kembali menorehkan tinta emas, kali di ini di level Eropa. Lagi-lagi tiga gol dalam satu laga kala Azulgrana membantai APOEL Nicosia 4-0 dan Messi pun resmi melampaui catatan 71 gol milik mantan striker Real Madrid Raul Gonzalez.
Kembalinya kebahagiaan Messi serta makin padunya trisula lini depan yang juga diisi Luis Suarez dan Neymar sedianya menjadi fondasi kuat untuk Barca kembali menebar teror kepada lawan, terutama di periode akhir tahun sebelum rehat musim dingin. Di sinilah Barca dituntut konsentrasi penuh karena mereka dihadapkan pada lima laga di semua kompetisi sebelum libur musim dingin.

Setelah memetik tiga angka dari Los Che di awal bulan, Barca akan menjamu rival sekota, Espanyol akhir pekan ini dan jika mereka berambisi terus menempel Los Merengues, memanen kemenangan menjadi harga mati di hadapan publik sendiri, karena di laga sebelumnya Madrid berpeluang besar mengeruk poin sempurna saat menjamu Celta Vigo.

The Catalans harus membagi fokus mereka ke Liga Champions saat berhadapan dengan Paris Saint-Germain di laga terakhir penyisihan grup. Meski dianggap hanya pertandingan “formalitas” Barca tetap dituntut tampil serius, tidak hanya untuk membalas kekalahan 3-2 pada pertemuan pertama di Parc des Princes, tapi untuk merebut posisi teratas Grup F.
Perjalanan panjang mereka harus dilanjutkan dengan lawatan ke Getafe dan di pekan yang sama Madrid ditantang Almeria.
Dua laga tersisa, juara Liga 22 kali akan berhadapan dengan Huesca di leg kedua babak 32 besar Copa del Rey, lalu menutup tahun dengan pertemuan Cordoba pada jornada ke-16.
Di sinilah momen kunci Barca untuk kembali merebut takhta klasemen Liga dari tangan Madrid. Pasalnya, setelah bertandang ke markas Almeria, Madrid sudah harus ke Maroko untuk berjibaku di turnamen Piala Dunia Antarklub. Jadi, bukan tidak mungkin Barca melampaui perolehan poin Los Blancos di akhir tahun, dengan syarat mereka menyapu bersih tiga pertandingan liga.
Defisit dua angka dengan Madrid bakal diatasi mengingat skuat racikan Carlo Ancelotti hanya memiliki enam poin sisa yang maksimal diraih di bulan ini, sementara Barca memiliki kelebihan tiga lainnya. Dengan asumsi kedua tim membabat pertandingan sisa tahun ini, Madrid akan mengantungi nilai maksimal 39, sementara Barca dengan 40 poin, meski nama terakhir terpaut satu laga.
Bukan perkara gampang memang membagi konsentrasi di tiga kompetisi berbeda dengan tuntutan tinggi di masing-masing kejuaraan. Tapi melihat materi pemain, tampaknya Enrique tidak akan menemui banyak kesulitan memenuhi ekspektasi di akhir tahun. Kebijakan rotasi pemain yang kerap mendapat kritik belakangan ini kelihatannya bakal menjadi senjata ampuh untuk Barca, apalagi mereka tak punya problem cedera serius yang dialami pemain, kecuali bek Thomas Vermaelen, yang belum melakoni debutnya sejak diboyong dari Arsenal di musim panas.
Seperti diungkap Andres Iniesta, gelandang senior yang baru saja menjalani comeback setelah absen akibat betis, seluruh skuat dibutuhkan komitmennya jika Barca ingin bersaing dalam perebutan titel musim ini.
“Gelar tidak dimenangkan oleh empat atau lima pemain, tapi seluruh tim,” jelasnya setelah laga kontra Huesca.
Jadi, mampukah Blaugrana memberikan tekanan kepada Madrid dengan merebut kembali posisi puncak klasemen? (goal.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *