UI Desak Jokowi-JK Perhatikan Sektor Pertanian

by -140 views

Jakarta, mediantt.com — Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Sri Edi Swasono meminta pemerintahan Jokowi-JK segera memerhatikan sektor pertanian di tanah air. Hal itu dikarenakan Indonesia menjadi pengimpor pangan terbesar dari luar negeri. Padahal, dulu negeri ini menjadi lumbung pangan dunia yang mengekspor ke luar negeri.

“Kendalanya, pemimpin tidak serius. Padahal dalam pembukaan UUD 1945 tertulis jelas bahwa untuk melindungi bangsa Indonesia. Tapi apakah rakyat sudah dilindungi, makanya Jokowi-JK memerhatikan persoalan pertanian” katanya kepada INDOPOS, usai Seminar Gerakan Nasional Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Balai Sidang UI, Depok, kemarin (17/11).

Menurutnya, pentingnya pemerhatian sektor pertanian karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) besar yang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Akan tetapi, karena konsentrasi pemimpin negara belum memiliki keseriusan terhadap cita-cita besar tersebut, membuat sektor pertanian berubah fungsi. Bahkan, setengah dari lahan pertanian itu menjadi perumahan.

Edi sapaannya pun sangat menyayangkan tanah Indonesia yang disewakan kepada pihak asing dan akhirnya menjadi rusak. Kemudian lahan-lahan yang menjadi gundul lantaran digunakan untuk kepentingan pihak tertentu sehingga menyebabkan banjir. Edi menegaskan, seharusnya Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia jika adanya keseriusan dari pemerintah.

“Langkah awalnya bisa dimulai dari ketahanan pangan dan dilakukan sejak sekarang. Now or never,” tegasnya.

Edi memprediksi, jika cepat digerakkan maka tahun depan Indonesia sudah menjadi negara dengan ketahanan pangan yang bagus. Dicontohkan, saat ini dunia dihadapi kekurangan air dan pangan. Sedangkan Indonesia memiliki kekayaan air yang besar. Curah hujan Indonesia besar tapi tidak ditampung sehingga masih dibuang begitu saja. Jika Indonesia mampu mengelola sumber air dan dijadikan potensi maka nantinya bisa menjadi negara penghasil air.

“Kalau hanya ketahanan pangan saja sebenarnya bukan hal sulit, ini kecil lah. Harusnya kita menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia punya banyak air dan dunia memerlukan air. Sayangnya, tanah di Indonesia beum digunakan secara efisien,” jelasnya.

Sementara itu, Aster Panglima TNI Mayjen Gede Sugiarta mengatakan, lebih dari satu dekade Indonesia terbelenggu impor pangan. Seluruh kebutuhan pangan didatangkan dari luar negeri. Mulai dari beras, kedelai, jagung, bawang, gandum, gula, garam bahkan singkong. Kondisi ini harus segera diatasi dan diakhiri. Namun semua itu bergantung pada peran pemerintah dan segenap komponen bangsa termasuk perguruan tinggi.

“Indonesia tidak pelu lama menunggu untuk mengatasi sumbatan dan menuntaskan persoalan yang selama ini menghambat swasembada pangan. Swasembada pangan hanya bisa dicapai jika ditopang dengan infrastruktur yang memadai dan berbagai kemudahan bagi petani,” ungkapnya. (ind/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *